TOPSUMBAR – Wakil Wali Kota (Wawako) Payakumbuh, Elzadaswarman, secara resmi membuka Forum Konsultasi Publik (FKP) dan Publikasi Hasil Survei Kepuasan Masyarakat terhadap RSUD dr. Adnaan WD, yang digelar pada Kamis, 17 April 2025, di Ballroom Hotel Mangkuto.
Acara ini menjadi momentum penting untuk mendorong langkah konkret menuju digitalisasi layanan kesehatan dan transformasi rumah sakit berbasis teknologi, atau Smart Hospital.
Forum tersebut menghadirkan berbagai elemen penting, mulai dari Ketua Komisi C DPRD Kota Payakumbuh, jajaran kepala OPD terkait, camat, lurah, kepala puskesmas, akademisi, hingga tokoh masyarakat seperti ketua LKAAM, ketua Bundo Kanduang, serta organisasi kemasyarakatan dan pengguna layanan kesehatan.
Dalam sambutannya, Elzadaswarman menegaskan bahwa Pemerintah Kota Payakumbuh sangat serius dalam mendorong inovasi pelayanan publik, khususnya di sektor kesehatan.
Menurutnya, hasil survei kepuasan masyarakat ini akan menjadi pijakan utama dalam menyusun kebijakan strategis demi meningkatkan mutu layanan di rumah sakit.
“Digitalisasi pelayanan bukan hanya tentang teknologi, tapi tentang bagaimana kita meningkatkan kecepatan, kenyamanan, dan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.
Elzadaswarman juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi masyarakat, seperti antrean panjang, waktu tunggu dokter, dan proses administrasi yang memakan waktu.
Ia berharap sistem digital yang terintegrasi akan mampu menjawab permasalahan tersebut secara efektif.
“Pandemi COVID-19 lalu memberi pelajaran penting bagi kita bahwa transformasi digital adalah keniscayaan. Pemerintah harus hadir bukan hanya sebagai pengatur, tetapi juga sebagai fasilitator pembangunan infrastruktur digital yang mendukung sistem layanan kesehatan,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa untuk mewujudkan konsep rumah sakit cerdas, selain pembangunan sistem informasi yang terintegrasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi hal yang mutlak.
Teknologi yang canggih akan sia-sia jika tidak diimbangi dengan SDM yang mampu mengelola dan mengoperasikannya secara profesional.
“Smart hospital bukan sekadar tampilan digital, tetapi sistem pelayanan yang mampu menyatukan data secara terstruktur dari pelayanan pasien, laboratorium, farmasi, keuangan, hingga kepegawaian dan akreditasi,” tegas Elzadaswarman.
Ia pun berharap FKP ini menjadi ruang kolaborasi lintas sektor dalam menyusun langkah-langkah konkret dan inovatif untuk meningkatkan kualitas layanan serta memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi pelayanan kesehatan di Kota Payakumbuh.
(TON)