TOPSUMBAR – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Eko Hendro Purnomo, menilai keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang memberlakukan tarif tinggi terhadap sejumlah produk ekspor Indonesia sebagai langkah sepihak yang merugikan.
Menurutnya, kebijakan tersebut tidak bisa dianggap sebagai kebijakan dagang biasa, melainkan bentuk hambatan perdagangan yang tidak adil.
“Kebijakan ini menekan pelaku usaha nasional secara signifikan, apalagi diberlakukan tanpa komunikasi yang terbuka dan setara dengan pemerintah Indonesia,” ujar Eko dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/4/2025).
Tarif impor yang diberlakukan AS terhadap produk-produk Indonesia, termasuk etanol, disebut-sebut sebagai respons atas ketidakseimbangan akses pasar dan sejumlah hambatan non-tarif lainnya.
Namun Eko menilai alasan tersebut tidak cukup untuk membenarkan tindakan sepihak yang berdampak besar terhadap ekspor nasional.
Selain itu, ia turut menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat pemerintah yang segera mengirim delegasi ke Washington guna membuka ruang dialog dan menawarkan peningkatan impor produk dari AS sebagai bentuk kompromi untuk menjaga neraca perdagangan tetap seimbang.
“Langkah diplomatik itu penting, tapi tidak boleh berhenti di situ. Kalau hasil negosiasi tidak adil, kami mendorong pemerintah membawa persoalan ini ke WTO. Indonesia tidak boleh membiarkan negara mana pun memperlakukan kita secara sepihak,” tegas Eko.
Politikus dari Fraksi PAN ini juga menyinggung ketergantungan Indonesia pada pasar ekspor tertentu seperti Amerika Serikat.
Menurutnya, kebijakan proteksionis yang berulang dari AS seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah untuk mempercepat diversifikasi pasar.
“Kita harus segera memperluas akses ekspor ke kawasan Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Ketergantungan terhadap satu mitra dagang membuat posisi kita rawan tekanan,” ujarnya.
Eko memastikan bahwa Komisi VI akan terus memantau perkembangan isu ini secara serius.
Ia menegaskan bahwa parlemen akan mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan konkret demi melindungi pelaku usaha dalam menghadapi situasi global yang semakin menantang.
“Ini bukan cuma urusan tarif. Ini soal harga diri ekonomi kita dan prinsip keadilan dalam perdagangan dunia,” pungkasnya.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel