TOPSUMBAR – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Evi Yandri Dt Rajo Budiman menghadiri pertemuan silaturahmi seluruh Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) se-Sumbar.
Acara tersebut berlangsung di salah satu restoran di Kota Padang pada Senin (14/4/2025).
Pertemuan tersebut menjadi momentum konsolidasi bagi keluarga besar IPSI Sumbar dalam menentukan arah kepemimpinan organisasi ke depan.
Dalam forum tersebut, sebanyak 14 dari 19 Pengcab kabupaten/kota menyatakan dukungan terbuka kepada Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, untuk memimpin IPSI Sumbar selama periode lima tahun ke depan.
Dukungan tersebut datang dari sejumlah daerah seperti Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Solok, Pasaman Barat, Kota Pariaman, Sijunjung, Bukittinggi, Agam, Kota Solok, Solok Selatan, Kota Sawahlunto, Tanah Datar, dan Kepulauan Mentawai.
Pada kesempatan tersebut, para perwakilan Pengcab menyampaikan dukungan mereka secara langsung sebagai bentuk kepercayaan terhadap kapasitas dan komitmen Vasko.
Dalam sambutannya, Evi Yandri menyampaikan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, tetapi juga bagian dari warisan budaya Minangkabau yang harus terus dijaga dan diperkuat.
Ia turut menyoroti tantangan budaya lokal yang kian tergerus oleh pengaruh budaya luar dan kemajuan teknologi yang tidak selalu berpihak pada nilai-nilai tradisi.
“IPSI butuh pemimpin yang tidak hanya memiliki kapasitas, tetapi juga punya komitmen dan jaringan luas. Saya percaya, dengan pengalaman dan energi muda yang dimiliki Pak Vasko, IPSI Sumbar akan lebih berprestasi di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.
Sementara itu, dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumbar, Evi Yandri juga menyampaikan apresiasi kepada para Pengcab atas dukungan terhadap Vasko Ruseimy, yang juga merupakan pengurus DPP Partai Gerindra.
Ia menyebut Vasko sebagai figur muda yang energik dan konsisten dalam mengusung pelestarian budaya daerah, termasuk melalui pencak silat.
“Pak Vasko bahkan telah menggagas berbagai program pelestarian budaya silat di sekolah-sekolah menengah, serta turut menginisiasi penggunaan Bahasa Minang di Bandara Internasional Minangkabau sebagai bentuk promosi budaya lokal,” ungkapnya.
Pertemuan ini juga membahas sejumlah agenda strategis seperti pembinaan atlet pencak silat, penguatan kelembagaan IPSI, dan persiapan menghadapi kompetisi olahraga di tingkat provinsi maupun nasional.
(HT)
