TOPSUMBAR – Sumatera Barat (Sumbar) kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional.
Provinsi yang identik dengan budaya Minang ini berhasil mencatatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 76,43.
Capaian tersebut menempatkan Sumbar sebagai provinsi dengan IPM tertinggi kedua di Pulau Sumatera dan peringkat keenam secara nasional.
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata dari keberhasilan Pemerintah Provinsi dalam meningkatkan kualitas sektor pendidikan.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Sumbar akan terus berupaya menghadirkan sistem pendidikan yang adaptif dan relevan dengan tantangan zaman.
“Angka 76,43 bukan sekadar data statistik, tapi mencerminkan hasil dari kerja keras kita bersama dalam membangun manusia Sumbar yang unggul. Pendidikan menjadi pondasi utamanya, dan kami akan terus fokus meningkatkan kualitas guru sebagai kunci utama pembentukan karakter dan kecerdasan generasi muda,” ujar Vasko pada Jumat (4/4/2025).
Ia juga menambahkan, tren positif di bidang pendidikan terlihat dari meningkatnya rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah yang kini melampaui angka rata-rata nasional.
Hal ini, menurutnya, menjadi indikator penting bahwa sektor pendidikan di Sumbar berada di jalur yang benar.
Meski demikian, Vasko menegaskan bahwa pencapaian ini bukanlah akhir dari perjuangan.
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan, terutama dalam memastikan pemerataan kualitas pendidikan hingga ke daerah-daerah terpencil.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Maka peningkatan kapasitas mereka melalui pelatihan dan metode pembelajaran modern sangat penting untuk terus kita dorong,” tegasnya.
Lebih jauh, Vasko menyebutkan bahwa prestasi IPM tersebut hanyalah satu dari sekian banyak capaian Sumbar di tahun ini.
Dalam momen Lebaran 2024, masyarakat Sumbar juga disuguhkan dengan sederet pencapaian positif lainnya.
Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) provinsi ini tercatat sebesar 3,70, angka yang setara dengan Sumatera Utara dan termasuk tertinggi di luar Pulau Jawa dan Bali.
Dalam aspek kesejahteraan, persentase penduduk miskin di Sumbar turun menjadi 5,42 persen terendah dalam satu dekade terakhir.
Sementara itu, ketimpangan ekonomi atau Gini Ratio juga mengalami perbaikan dengan angka 0,287, menandakan distribusi pendapatan yang lebih merata.
Di sektor pertanian, nilai tukar petani meningkat, menjadi sinyal positif atas pertumbuhan ekonomi berbasis agraria.
Tak hanya itu, Sumbar juga menempati posisi kedua terbaik dalam perencanaan pembangunan nasional dengan nilai 94,59, hanya terpaut sedikit dari Jawa Barat. Prestasi ini menunjukkan efektivitas kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah.
“Semua capaian ini adalah hasil kerja bersama. Ini bukan hanya untuk dibanggakan, tapi menjadi semangat dan motivasi kami bersama Gubernur Mahyeldi untuk terus bergerak maju. Kami ingin Sumbar tidak hanya dikenal secara nasional, tapi juga berdaya saing di tingkat internasional,” tutur Vasko.
(adpsb/rls/HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel
