Tradisi Patroli Kotak Amal Ketika Khutbah di Setiap Shaf Dapat Merusak Ibadah Jumat Satu Masjid

Taklim Ramadhan Hari Ke-15

Oleh: Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M.Kn

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan kepada orang beriman yang akan dijanjikan peringkat tertinggi dalam iman yaitu “ INSAN MUTTAQIN”.

Selama Ramadhan 1446 H ini, kajian kita akan berlangsung selama Ramadhan melalui “Jendela Ramadhan Taklim Top Sumbar”.

Marilah kita meningkatkan kualitas ibadah wajib dan Sunnah selama Ramadhan karena bagian dari bentuk syukur kepada Allah dan rasulNya, agar pada akhir Ramadhan nanti kita meraih titel MUTTAQIN dan tidak lupa berselawat kepada Nabi kita tercinta MUHAMMAD SAW dengan ucapan “Allahuma shalli alaa Muhammadin wa ala ali a Muhammad”.

Pembaca Top Sumbar Yang bertaqwa

Pada Taklim Ramadhan kali ini kita akan membahas tentang FENOMENA DAN TRADISI PENGUMPULAN SEDEKAH MELALUI KOTAK AMAL MASJID, keadaan ini hampir setiap masjid ditemukan adanya KOTAK AMAL, ada yang bergerak dan ada kotak amal tidak bergerak dengan di rantai dan di gembok, karena para pencuri TIDAK MENGENAL DOSA, kotak amal sedekah di Masjid pun tak luput dari incaran pencuri.

Pengumpulan sedekah untuk kemakmuran masjid adalah suatu hal yang baik, sehingga masjid dapat menjadi tempat ibadah yang baik dan terpelihara kebersihan dan kegiatan syiar islam terus berkembang dengan pusat kegiatan masjid.

Tetapi pengumpulan sedekah jangan sampai menggangu kegiatan ibadah lainnya seperti LALAI WAKTU SALAT KARENA PENGUMPULAN INFAK DAN SEDEKAH KETIKA SALAT JUMAT DAN IDUL FITRI SERTA IDUL ADHA, atau menjalankan KOTAK AMAL KETIKA IBADAH LAIN YANG ADA LARANGAN UNTUK AKTIVITAS GERAKAN DAN UCAPAN salah satunya ketika KHUTBAH JUMAT BERLANGSUNG.

KOTAK AMAL YANG DIPERJALANKAN di sepanjang shaf Salat terutama ketika SALAT JUMAT adalah Tradisi yang turun temurun dijalankan di masjid dan mushalla. Apakah tradisi tersebut DAPAT DIUBAH?

Jawabannya bisa apabila ada keinginan dan usaha untuk merubahnya karena Allah dalam surat Arra’d 11 menjelaskankan bahwa: ”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”.

Maka jika cara menjalankan kotak amal bisa diubah oleh pengurus masjid, oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau atas kesepakatan masyarakat sekitar sebagai jamaah yang ingin ibadah jumat menjadi lebih baik.

PERINTAH ALLAH UNTUK DIAM SAAT KHATIB BERKHUTBAH

Berdasarkan firman Allah ﷻ: “Dan apabila dibacakan firman Allah (khutbah), maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A’raf, 204).

KHATIB DAPAT MENEGUR JAMAAH KETIKA KHUTBAH

Sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW dikisahkan dalam sebuah hadist

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِىُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْطُبُ فَجَلَسَ فَقَالَ لَهُ « يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا – ثُمَّ قَالَ – إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا ».

“Dari Jabir bin ‘Abdullah, ia berkata, Sulaik Al-Ghathafani datang pada hari Jum’at dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berkhutbah, lantas Sulaik masuk masjid lalu langsung duduk.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah khutbah berkata padanya, “Wahai Sulaik, berdirilah, lakukanlah salat dua raka’at. Kerjakanlah sekedar yang wajib saja dalam dua raka’at tersebut. Kemudian ia berkata, “Jika salah seorang di antara kalian datang pada hari Jum’at dan imam sedang berkhutbah, maka lakukanlah salat dua raka’at. Namun cukupkanlah dengan yang wajib saja (ringkaslah.).” (HR. Muslim).

MENGISI DAN MENJALANKAN KOTAK AMAL KETIKA KHATIB BERKHUTBAH ADALAH CARA BATHIL

Sedekah adalah perbuatan halal dan baik tetapi melakukan aktivitas ketika khatib berkhutbah adalah bathil, hal ini didasarkan kepada beberapa hadist:

Pertama
DILARANG BERBICARA SAAT KHUTBAH

Dikisahkan dalam hadist: “Jika engkau mengatakan kepada temanmu, ‘diamlah!’, di hari Jumat, sedangkan khatib berkhutbah, maka engkau telah melakukan perbuatan menganggur (tiada guna). (HR Muslim).

Hadist lainnya: “Apabila kamu mengingatkan temanmu pada waktu jum’atan, “Diam!” padahal imam sedang berkhutbah, berarti kamu menggugurkan pahala jum’atanmu.” (HR. Bukhari).

Dan Rasulullah pun memberi analogi dalam hadist: ”Siapa yang berbicara di hari jumat ketika imam sedang khutbah, maka dia seperti keledai yang menggendong barang bawaan. Sementara orang yang mengatakan ‘Diam’ maka tidak ada jumatan baginya.(HR. Ahmad).

Kedua
DILARANG BERMAIN-MAIN BENDA SEPERTI MENGAMBIL UANG DAN BERMAIN HP WALAUPUN MEMBACA ALQURAN

Diantara gerakan sia-sia adalah MENJALANKAN KOTAK AMAL disepanjang barisan Shaf salat ketika khatib membacakan khutbah diqiyaskan dengan BERMAIN KERIKIL SEKARANG BERMAIN HP, sebagaimana hadist: “Siapa yang bermain kerikil, berarti telah menggugurkan pahala jum’atannya.” (HR. Muslim, Abu Daud, dan yang lainnya).

Dan Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau berkata kepada temanmu ‘diamlah!’ di hari Jum’at, dalam keadaan imam sedang khutbah, maka engkau (shalat Jum’atmu) sia-sia.” (HR. Muslim).

Ketiga
DUDUK MEMELUK LUTUT ATAU IHTIBA’

Diriwayatkan dalam suatu hadist: “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang melakukan ihtiba’ (duduk memeluk lutut) ketika imam sedang khutbah Jumat.” (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Keempat
TIDUR SAAT MENDENGARKAN KHUTBAH

Sebagaimana Nabi SAW memberi saran kepada orang yang tidur saat khatib berkhutbah: “Apabila kalian ngantuk pada hari Jumat, maka berpindahlah dari tempat duduknya.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi).

Kelima
BERJALAN MELANGKAHI PUNDAK JAMAAH LAINNYA

Sering jamaah yang datang kemudian BERJALAN MELANGKAHI PUNDAK JAMAAH LAINNYA padahal suatu yang dilarang sebagaimana hadist:
ومن لغا وتخطَّى رقاب الناس، كانت له ظهرًا
“Dan barangsiapa yang berbuat sia-sia dan melangkahi pundak-pundak manusia, maka Jum’atannya itu hanya bernilai salat Zhuhur.” (HR. Abu Dawud).

Setelah mengetahui kebiasaan yang BATHIL ketika khatib membacakan khutbah ingatlah JANGAN MENCAMPUR ADUKKAN KEBAIKAN SEDEKAH DENGAN PELANGGARAN LARANGAN KETIKA KHATIB BERKHUTBAH sebagaimana dilarang oleh Allah SWT: “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 42).

BERSEDEKAH DENGAN MENGISI KOTAK AMAL DISEPANJANG SHAF AKAN DIKETAHUI OLEH JAMAAH SEKELILINGNYA WALAUPUN DITUTUPI DENGAN TANGAN KETIKA MEMASUKKAN KE DALAM KOTAK AMAL

Dengan diketahui oleh jamaah lain akan menimbulkan PEMBICARAAN ATAU VIRAL DIPERBINCANGKAN SI FULAN BERSEDEKAH APALAGI DIUMUMKAN OLEH PENGUMPUL SEDEKAH LEWAT PENGERAS SUARA, MAKA SEMUA JAMAAH MENGETAHUINYA yang dapat melahirkan sifat RIYA.

Walaupun memperlihatkan sedekah itu baik tetapi MENYEMBUNYIKANNYA JAUH LEBIH BAIK sebagaimana firman Allah SWT Artinya: “Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (surah Al Baqarah ayat 271).

BERSEDEKAHLAH DAN SEMBUNYIKANLAH DARI MANUSIA LAINNYA SEBAGAI CARA MENDEKATKAN DIRI KEPADA IKHLAS

Bersedekahlah dengan ikhlas sebagaimana  dalam alquran Allah berfirman Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia……” (surah Al Baqarah ayat 264).

Dan “Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ada Dajjal?” Dia berkata, “Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu seseorang salat, lalu menghiasi (memperindah) salatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya.” (HR Ibnu Majah).

KEUTAMAAN SEDEKAH LANGSUNG KEPADA PENERIMA

Sedekah terbaik adalah diberikan langsung kepada orang sebagai penerima lebih baik, sebagaimana disebutkan dalam  hadist rasulullah SAW bersabda: “Sedekah kepada orang miskin (mendapat satu pahala), sementara kepada karib kerabat mendapat dua pahala, pahala sedekah dan pahala silaturahmi.” (HR Ahmad, Nasa’I. Ibnu Majah & Tirmidzi).

KEUTAMAAN MENJAUHI HAL-HAL YANG DAPAT MEMBUAT RIYA DALAM SEDEKAH

Dan Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tujuh puluh ribu orang yang mati syahid memasuki surga tanpa dihisab, dan orang yang memberikan SEDEKAH DENGAN TANGAN KANANNYA, SEHINGGA TANGAN KIRINYA TIDAK MENGETAHUI APA YANG TELAH DIBERIKAN TANGAN KANANNYA.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan Rasulullah SAW bersabda, “Tujuh golongan manusia akan mendapatkan naungan Allah di hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, di antaranya adalah seseorang yang bersedekah dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya tidak mengetahui” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari uraian di atas alquran dan hadist memberikan panduan bahwa sedekah diberikan secara sembunyi-sembunyi lebih dekat kepada IKHLAS karena dengan sedekah yang dipublikasikan dengan MENGISI KOTAK AMAL DIHADAPAN JAMAAH LAINNYA dapat menimbulkan riya dan menghabiskan pahala sedekahnya.

Apabila memberikan sedekah dilakukan pada saat khatib membacakan khutbah dapat membatalkan ibadah jumat seseorang bahkan semua jamaah yang salat di masjid tersebut Karena melakukan permainan menjalankan KOTAK AMAL secara berjamaah seperti di qiyaskan dari larangan MEMAINKAN KERIKIL SAAT SALAT JUMAT dan berbicara serta melakukan aktivtas yang dilarang dalam khatib membacakan khutbah jumat.

Sebagai solusi jalankanlah Kotak Amal Sebelum khatib membacakan khutbah atau parkir Kotak Amal dipintu masjid,sehingga setiap jamaah dapat mengisinya.

Sukabumi, Sabtu, 15 Maret 2025)

Penulis berprofesi sebagai Notaris dan PPAT serta dosen dan pendakwah

Pos terkait