TOPSUMBAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhidi, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17 Tahun 2018 tentang Ketahanan Keluarga kepada masyarakat dari empat kelurahan di Kota Padang, yakni Lubuk Buaya, Andalas, Sawahan Timur, dan Pemancungan.
Kegiatan ini berlangsung di Rumah Makan Sederhana, Rabu (26/3/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Muhidi menekankan pentingnya peran keluarga sebagai garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan sosial yang semakin kompleks di era modern.
Ia menyampaikan bahwa ketahanan keluarga bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga tentang moral dan nilai-nilai spiritual.
“Ketahanan keluarga adalah pondasi dari masyarakat yang kuat dan sejahtera. Keluarga yang harmonis dan berdaya akan melahirkan generasi yang lebih baik,” ujar Muhidi di hadapan peserta sosialisasi.
Ia mengajak para orang tua untuk menjaga anggota keluarga dari pengaruh negatif yang bisa merusak tatanan moral dan akhlak.
Muhidi juga mengingatkan agar orang tua tidak mudah mengucap kata-kata buruk kepada anak, karena doa dan ucapan dari orang tua sangat berpengaruh terhadap masa depan anak.
“Imam Sudais, yang kini menjadi imam besar di Masjidil Haram, dulunya dikenal nakal. Namun karena orang tuanya selalu mendoakannya dengan hal-hal baik, ia tumbuh menjadi sosok yang luar biasa. Ini menjadi contoh bahwa doa orang tua sangatlah kuat,” ungkap Muhidi.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyoroti pentingnya perhatian khusus bagi perempuan yang menjadi kepala keluarga.
Menurutnya, mereka perlu mendapatkan pelatihan ekonomi agar lebih mandiri dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan pelatihan ekonomi bagi para perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Mereka harus mendapatkan ruang untuk berkembang dan mandiri,” jelasnya.
Muhidi juga menggagas program “Sawah Pokok Murah” yang ditujukan untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk aktif mengajukan program-program yang dapat dimasukkan ke dalam agenda pembangunan daerah.
“Jika ada hal-hal yang bisa kami bantu dalam penguatan ekonomi keluarga dan masyarakat, silakan disampaikan. Kita siap perjuangkan agar bisa masuk ke dalam program pemerintah,” ujarnya.
Tak hanya itu, Muhidi juga menyoroti perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, yang menurutnya dapat menjadi ancaman jika tidak disikapi dengan bijak, khususnya bagi anak-anak.
“Anak-anak sekarang bisa mengakses apa pun dari internet. Orang tua harus hadir, harus menjadi filter utama bagi anak-anak agar tidak terjerumus dalam konten yang menyesatkan,” katanya.
Ia pun menekankan pentingnya menyediakan waktu berkualitas bersama anak, meskipun di tengah kesibukan.
Menurutnya, kehadiran orang tua secara emosional sangat penting bagi perkembangan anak.
(HT)