TOPSUMBAR – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menanggapi viralnya temuan minyak goreng Minyakita kemasan 1 liter yang ternyata hanya berisi 750 ml.
Dilansir dari CNN Indonesia, ia menegaskan bahwa kasus tersebut telah ditindaklanjuti, dan pihak yang bertanggung jawab telah dilaporkan ke kepolisian.
“Ya betul, kasus ini sudah kami tindaklanjuti dan sekarang sudah diproses di kepolisian,” ujar Budi dalam konferensi pers di Mal Sarinah, Jakarta Pusat dikutip pada Sabtu (8/3/2025).
Menurutnya, produsen yang terlibat adalah PT Navyta Nabati Indonesia (NNI), perusahaan yang sebelumnya juga pernah tersangkut kasus penimbunan Minyakita yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Budi memastikan bahwa Minyakita dengan takaran tidak sesuai sudah tidak beredar lagi di pasaran.
“Yang lain 1 liter. Ya, dipastikan ya. Yang itu sudah tidak beredar lagi,” tegasnya.
Sebelumnya, PT NNI juga diketahui memproduksi Minyakita tanpa sertifikasi produk berstandar nasional (SPPT SNI) yang telah kedaluwarsa dan tanpa izin edar dari BPOM.
Selain itu, perusahaan ini diduga memalsukan surat rekomendasi izin edar serta menggunakan minyak goreng non-DMO (domestic market obligation).
Salah seorang pedagang minyak di Pasar Tradisional Anom, Sumenep, Ahmad Arif Tauhidi, mengaku pernah ditawari Minyakita yang tidak sesuai takaran dengan harga lebih murah.
“Sejak dua bulan lalu saya sudah ditawari. Harganya memang lebih murah, tapi saya rasa itu bukan Minyakita yang asli,” ujarnya dikutip dari Kompas, Kamis (6/2/2025).
Menurut Arif, ada beberapa ciri khas Minyakita yang tidak sesuai takaran, seperti kemasan yang lebih ringan, minyak yang mudah keruh, serta tulisan dan desain kemasan yang tidak rapi.
Sejumlah pembeli pun sempat mempertanyakan keaslian Minyakita yang ia jual.
“Kadang mereka bertanya, ini Minyakita asli atau tidak. Saya mengerti kenapa mereka curiga,” ungkapnya.
Pedagang lainnya, Zayyana, juga mengaku pernah ditawari Minyakita dengan kemasan botol yang lebih kecil dari biasanya.
“Itu seperti minyak selundupan. Biasanya yang menawarkannya sales baru yang tidak saya kenal,” katanya.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel