TOPSUMBAR – Jemaah Tarekat Syattariyah di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), memulai ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah pada hari ini, Minggu (2/3/2025).
Keputusan ini diperoleh setelah hilal terlihat di beberapa lokasi pemantauan yang telah ditetapkan oleh tarekat tersebut.
Pimpinan Tarekat Syattariyah Ulakan, Tuanku Ali Amran, mengonfirmasi bahwa hilal telah terpantau saat pengamatan dilakukan setelah Maghrib.
“Benar, besok kita sudah berpuasa. Hilal tadi terlihat saat kami pantau,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (1/3/2025) dikutip dari Detik.
Menurutnya, pemantauan dilakukan di berbagai kabupaten dan kota yang telah ditentukan sebelumnya.
Ia menyebutkan bahwa meskipun hilal yang tampak berukuran kecil, hasil pemantauan di semua lokasi menunjukkan kesaksian yang sama.
“Setelah Maghrib tadi, hilal terlihat meski ukurannya kecil. Semua lokasi yang kami tentukan juga melihat hilal tersebut,” jelasnya lebih lanjut.
Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, para ulama dan tokoh Tarekat Syattariyah kemudian menggelar sidang isbat di Masjid Syekh Burhanuddin.
Dalam sidang tersebut, diputuskan bahwa puasa akan dimulai keesokan harinya (red: Minggu).
“Kami baru saja selesai melaksanakan sidang isbat. Dari hasil sidang, kami sepakat untuk memulai puasa besok hari,” kata Tuanku Ali Amran.
Sebagai bentuk pengumuman kepada para jemaah, surau-surau yang menjadi pusat kegiatan tarekat langsung membunyikan tabuh sebagai tanda awal puasa.
Setelah itu, seluruh jemaah menjalankan salat Tarawih bersama setelah salat Isya.
“Kami sudah membunyikan tabuh, dan setelah salat Isya, seluruh jemaah Tarekat Syattariyah akan langsung melaksanakan salat Tarawih,” imbuhnya.
Tarekat Syattariyah menetapkan awal Ramadan dengan menggunakan metode hisab Taqwim Khamsiah, sebuah sistem perhitungan yang telah diwariskan turun-temurun.
Biasanya, durasi puasa bagi jemaah Syattariyah berlangsung selama 29 hingga 30 hari.
Tarekat ini pertama kali dibawa ke Sumatera Barat oleh Syekh Burhanuddin pada abad ke-17 dan hingga kini memiliki banyak pengikut, terutama di Padang Pariaman dan beberapa wilayah lainnya di Sumatera Barat.
Selain Tarekat Syattariyah, di Sumatera Barat juga berkembang Tarekat Naqsabandiyah yang memiliki metode penetapan awal puasa yang berbeda.
Jemaah Naqsabandiyah bahkan telah memasuki hari keempat puasa pada hari ini, sedangkan pemerintah dan Muhammadiyah baru memulai puasa serentak tanggal 1 Maret 2025 (kemarin).
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponse