Didukung Gubernur Mahyeldi, Sumbar Diproyeksikan Jadi Klaster Produksi Garam Nasional

Didukung Gubernur Mahyeldi, Sumbar Diproyeksikan Jadi Klaster Produksi Garam Nasional
Didukung Gubernur Mahyeldi, Sumbar Diproyeksikan Jadi Klaster Produksi Garam Nasional

TOPSUMBAR – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana PT Garam dalam meningkatkan produksi garam di Sumbar.

Langkah ini dinilai tidak hanya akan mendongkrak perekonomian masyarakat pesisir, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mencapai swasembada garam nasional pada akhir tahun 2025, sesuai arahan Presiden.

“Terkait rencana PT Garam dalam pengembangan kualitas dan kuantitas produksi garam di Sumbar, kalau tak bisa dengan telapak tangan, maka dengan niru kita tampung. Kita sangat mendukung,” ujar Mahyeldi saat menerima kunjungan Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, beserta jajaran di Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (5/3/2025).

Bacaan Lainnya

Mahyeldi menjelaskan bahwa Sumbar memiliki sejarah panjang dalam produksi garam, terutama di Muaro Sakai Inderapura, Kabupaten Pesisir Selatan.

Dengan adanya pembinaan terhadap petani garam lokal, ia yakin manfaat ekonomi yang dihasilkan akan dirasakan oleh masyarakat secara luas.

“Kita membutuhkan produksi garam yang lebih besar, mengingat ada tujuh kabupaten dan kota di Sumbar yang berbatasan langsung dengan pantai. Kebutuhan garam di sektor perikanan saja sudah tinggi, belum lagi untuk industri pangan, nonpangan, hingga farmasi,” tambahnya.

Gubernur juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan Kepala Daerah di Magelang beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya hilirisasi produk pertanian dan pemanfaatan potensi sumber daya alam, termasuk sektor kelautan.

Oleh karena itu, rencana PT Garam ini dinilai sejalan dengan visi nasional untuk meningkatkan kemandirian dalam produksi garam.

Sementara itu, Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose, menyampaikan bahwa Sumbar dan Aceh tengah diproyeksikan sebagai klaster utama produksi garam nasional di wilayah Sumatera.

Selain bertujuan menekan biaya produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri, upaya ini juga ditujukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor garam.

“Dari 5 juta ton kebutuhan garam nasional, sekitar 50 persen masih kita impor. Padahal, kita memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada garam sesuai arahan Presiden. Oleh karena itu, Sumbar menjadi salah satu daerah prioritas yang akan kita tingkatkan produksinya melalui pembinaan terhadap petani garam lokal,” jelas Abraham.

Ia juga menambahkan bahwa potensi produksi garam di Sumbar sangat besar, terutama dalam menyediakan garam industri nonpangan yang dibutuhkan oleh berbagai sektor seperti pabrik dan penyamakan kulit.

“Terima kasih atas dukungan dari Bapak Gubernur dan seluruh jajaran di Sumbar. Kami siap menindaklanjuti rencana ini secepatnya,” ujarnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Komisaris PT Garam yang juga tokoh pertanian nasional asal Sumbar, Masrial Koto; Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT Garam, Ahyanizzaman; Direktur Operasi dan Pengembangan PT Garam, Syaifuddin; serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial, bersama sejumlah pejabat lainnya.

(adpsb/isq)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Facebook  Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel

Pos terkait