TOPSUMBAR – Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyatakan kesiapannya untuk memberikan kesaksian terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah di Pertamina.
Ia mengaku memiliki banyak bukti dan siap membongkar kasus lain yang diduga terjadi di perusahaan tersebut.
Ahok menilai bahwa permasalahan yang kini menyeret sejumlah petinggi subholding Pertamina bukanlah hal baru.
Namun, selama menjabat sebagai komisaris utama, ia merasa tidak memiliki wewenang untuk bertindak lebih jauh.
“Sebagai komisaris, saya hanya bisa memberikan pengawasan dan masukan, tetapi sayangnya nasihat saya tidak pernah diindahkan oleh direksi dan para petinggi Pertamina,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan turut mendorong Kejaksaan Agung(Kejagung) untuk memanggil Ahok sebagai saksi dalam kasus ini.
Juru Bicara DPP PDIP, Chico Hakim, dikutip dari Kompas menilai Ahok bisa menjadi kunci dalam mengungkap skandal korupsi di tubuh Pertamina.
“Pak Ahok menyambut baik jika dipanggil sebagai saksi. Bahkan, beliau siap mengungkap kasus-kasus lain yang terjadi di Pertamina,” kata Chico dikutip pada Senin (3/3/2025).
Menurutnya, Ahok selama ini telah berusaha mengingatkan jajaran direksi terkait berbagai penyimpangan, tetapi suaranya tidak didengar.
Oleh karena itu, ia kini siap membantu negara dalam mengusut dugaan korupsi yang telah merugikan keuangan negara.
Di sisi lain, Kejagung tidak menutup kemungkinan akan memanggil Ahok untuk dimintai keterangan.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menegaskan bahwa pemanggilan saksi bergantung pada kebutuhan penyidikan.
“Jika penyidik memerlukan keterangannya, maka pemanggilan akan dilakukan dan akan kami sampaikan ke publik. Namun, jika belum diperlukan, maka Ahok tidak akan dipanggil,” jelas Harli.
Sementara itu, penyidik Kejagung telah menggeledah Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) milik PT Pertamina Patra Niaga di Tanjung Gerem, Banten, sebagai bagian dari penyelidikan kasus ini.
Meski demikian, operasional di terminal tersebut tetap berjalan normal.
“Pelayanan dan distribusi energi kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama, dan Terminal BBM Tanjung Gerem tetap beroperasi seperti biasa,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari dikutip dari kabar24.
Ia menambahkan bahwa Pertamina akan tetap kooperatif dalam menjalani proses hukum serta terus berkomitmen pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel