TOPSUMBAR – Pemerintah Kota Bukittinggi bersama Baznas dan Kementerian Agama kembali menyalurkan zakat kepada para penerima manfaat (mustahik) melalui program Bukittinggi Peduli, Cerdas, Makmur, dan Sehat.
Penyaluran zakat kali ini berlangsung di Masjid Jami’ Mandiangin Surau Gadang, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), pada Rabu, 5 Maret 2025.
Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Efendi, Lc., M.A., yang diwakili oleh Anggota DPRD Dedi Fatria, S.H., M.H., bersama Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, S.TP, serta perwakilan Baznas dan Kementerian Agama, menyerahkan dana zakat sebesar Rp196.340.000 kepada 296 mustahik.
Dalam sambutannya, Ketua Baznas Bukittinggi, Edy Syahmian, menyampaikan bahwa hingga akhir Februari 2025, total dana zakat, infak, dan sedekah yang berhasil dihimpun Baznas Kota Bukittinggi mencapai Rp278.792.231.
Dana tersebut berasal dari berbagai sumber, di antaranya zakat mal dari UPZ ASN sebesar Rp220.624.292, zakat mal perorangan sebesar Rp6.587.101, serta zakat dari BUMN dan badan usaha lainnya sebesar Rp33.498.437.
“Kami masih melihat dominasi zakat dari ASN. Partisipasi masyarakat dan sektor usaha perlu lebih ditingkatkan agar dampak zakat semakin luas,” ujar Edy Syahmian.
Menurutnya, meskipun pada tahun 2024 Baznas Bukittinggi telah menyalurkan Rp2,5 miliar lebih kepada dari 7.248 penerima manfaat, namun jumlah mustahik di Kota Bukittinggi masih mencapai 21.000 orang.
“Jumlah ini masih cukup tinggi. Kami mengajak semua pihak, termasuk pemerintah dan stakeholder lainnya, untuk mendorong lebih banyak muzakki menyalurkan zakatnya melalui Baznas guna mempercepat pengentasan kemiskinan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Bukittinggi, Syaiful Efendi melalui Dedi Fatria berharap jumlah penerima zakat di Bukittinggi dapat terus berkurang setiap tahunnya sebagai indikasi meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
“Saat ini, berdasarkan data, masih terdapat sekitar 21.000 warga miskin di Kota Bukittinggi. Jika tahun depan jumlahnya bisa berkurang menjadi 15.000, itu menunjukkan bahwa program bantuan ini efektif dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menyoroti potensi besar zakat di Bukittinggi yang masih belum tergarap secara optimal.
Berdasarkan kajian Universitas Ibnu Khaldun Jawa Barat pada 2017, potensi zakat di kota ini mencapai Rp20 miliar per tahun.
Namun, realisasi pengumpulan zakat baru sekitar Rp2,5 miliar atau 10 persen dari total potensi tersebut.
“Dari jumlah yang ada, 80 persen masih berasal dari ASN, sedangkan ada sekitar 2.000 titik potensial zakat yang belum tergarap secara maksimal. Jika potensi ini bisa dioptimalkan, jumlah dana zakat yang terkumpul bisa meningkat berkali-kali lipat,” kata Ibnu Asis.
Acara pendistribusian zakat ini kemudian dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bukittinggi, diikuti dengan penyerahan zakat kepada para penerima manfaat.
(JA)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel