TOPSUMBAR – Komisi B DPRD Kota Payakumbuh menggelar rapat bersama Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Payakumbuh pada Senin (10/2/2025).
Dalam pertemuan ini, terdapat dua isu utama yang menjadi sorotan, yakni tingginya ketergantungan masyarakat pada beras serta penggunaan pestisida yang berlebihan dalam produksi pangan.
Rapat tersebut dihadiri oleh anggota Komisi B DPRD Payakumbuh, di antaranya Ryan Made Hanesty, Nasmi, Ainul Farhan J, dan Wirianto Dt. Paduko Baso Marajo.
Sementara dari pihak dinas, hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Payakumbuh, Edvidel Arda, yang memaparkan berbagai tantangan dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Mengawali rapat tersebut, Ryan Made Hanesty menyoroti pola konsumsi masyarakat yang masih bertumpu pada beras sebagai sumber karbohidrat utama.
Berdasarkan data Dinas Ketapang, skor pola makan masyarakat Payakumbuh pada tahun 2024 hanya mencapai 87,7 persen dari angka ideal 100 persen, yang menunjukkan rendahnya konsumsi sayuran, buah, dan kacang-kacangan.
“Kebiasaan mengonsumsi nasi memang sudah mengakar, tapi kita harus mulai mendorong diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber karbohidrat lain seperti jagung dan singkong,” ujar Ryan.
Menanggapi hal itu, Edvidel Arda menegaskan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi untuk mengubah pola konsumsi masyarakat.
“Perubahan ini membutuhkan proses, tapi dengan edukasi yang tepat, kami yakin masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pada beras dan beralih ke pangan lokal lainnya,” katanya.
Selain konsumsi beras, penggunaan pestisida berlebihan juga menjadi perhatian dalam rapat tersebut.
Edvidel mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan di Pasar Ibuh menunjukkan kandungan residu pestisida yang cukup tinggi pada bahan pangan.
“Saat ini, banyak sayuran yang mengandung pestisida dalam kadar mengkhawatirkan. Hal ini tidak hanya berpengaruh pada kesegaran produk, tetapi juga berisiko bagi kesehatan masyarakat,” jelas Edvidel.
Menurutnya, petani dan pedagang perlu diberikan pemahaman mengenai bahaya penggunaan pestisida berlebihan. Selain itu, pengawasan terhadap kualitas pangan di pasar juga akan diperketat.
“Kami akan terus melakukan sosialisasi dan meningkatkan pengawasan agar petani serta pedagang lebih sadar akan bahaya pestisida. Masyarakat juga harus lebih teliti dalam memilih bahan pangan,” tambahnya.
Sementara itu, Komisi B DPRD Payakumbuh mendukung upaya yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan serta mendorong sinergi antara pemerintah dengan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan.
“Kami berharap komunikasi antara Komisi B dan Dinas Ketahanan Pangan semakin erat agar program yang telah dirancang benar-benar berjalan optimal dan berdampak bagi masyarakat,” pungkas Ryan Made Hanesty.
Edvidel Arda pun berharap dukungan dari DPRD dapat mempercepat implementasi program ketahanan pangan di Kota Payakumbuh.
“Dengan dukungan penuh dari DPRD, kami optimistis program yang telah dirancang bisa berjalan lebih efektif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya.
(TON)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel