TOPSUMBAR – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Padang Panjang menggelar Sosialisasi Identifikasi dan Pendaftaran Naskah Kuno Nusantara yang digelar DPK, Kamis (29/2/2025) di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Padang Panjang, Yan Kas Bari, S.E., menegaskan bahwa naskah kuno memiliki nilai sejarah sebagai bukti kejayaan masa lalu yang bisa menjadi sumber ilmu dan pedoman bagi kehidupan saat ini.
“Naskah kuno adalah hasil pemikiran leluhur yang mencerminkan kebijaksanaan dalam membangun peradaban. Pengetahuan yang terkandung di dalamnya sangat berharga dan bisa menjadi bekal dalam memenangkan kehidupan,” ujar Yan dikutip dari diskominfo, Sabtu (22/2/2025).
Menurutnya, perpustakaan sebagai institusi peradaban memiliki tugas penting untuk memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam naskah kuno kepada dunia.
“Tugas utama kita adalah mengangkat dan melestarikan nilai-nilai lokal yang terdapat dalam manuskrip kuno,” jelasnya.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Prof. Pramono, S.S., M.Si., Ph.D., yang hadir sebagai pemateri, menjelaskan bahwa perpustakaan memiliki peran strategis dalam pelestarian naskah kuno.
Selain sebagai pusat dokumentasi, perpustakaan juga berfungsi sebagai pembina dalam menjaga warisan intelektual bangsa.
“Ada delapan alasan utama mengapa naskah kuno perlu dilestarikan. Selain sebagai upaya penyelamatan peradaban dan budaya, keberadaannya yang masih tersebar di masyarakat perlu didata dengan baik. Faktor alam dan letak geografis juga menjadi tantangan dalam pelestarian. Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menjaga naskah masih rendah, serta keterampilan pustakawan dalam merawatnya masih perlu ditingkatkan,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kebutuhan akan koleksi naskah kuno semakin meningkat, sementara media penyimpanan informasi memiliki keterbatasan.
“Penting bagi kita untuk memastikan informasi dalam naskah tetap bisa diakses dengan menyesuaikan perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman,” tambahnya.
Sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Niniak Mamak dan Bundo Kanduang dari Nagari Lareh Nan Panjang, Gunuang, serta Bukik Suruangan, bersama sejumlah tokoh masyarakat dan akademisi yang peduli terhadap pelestarian budaya.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel