Bapanas dan Kementan Bakal Impor Daging Sapi Jelang Ramadan dan Lebaran, Johan Rosihan: Ketahanan Pangan Tidak Begantung Impor

Bapanas dan Kementan Bakal Impor Daging Sapi Jelang Ramadan dan Lebaran, Johan Rosihan Ketahanan Pangan Tidak Begantung Impor
Bapanas dan Kementan Bakal Impor Daging Sapi Jelang Ramadan dan Lebaran, Johan Rosihan: Ketahanan Pangan Tidak Begantung Impor

TOPSUMBAR – Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan, menyoroti kebijakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Pertanian (Kementan) yang kembali mengandalkan impor daging kerbau dan sapi untuk menjaga stok pangan menjelang Ramadan dan Lebaran.

Menurutnya, langkah tersebut bertentangan dengan semangat kedaulatan pangan yang seharusnya mengutamakan produksi dalam negeri.

“Ketahanan pangan yang sejati hanya bisa tercapai jika kita mandiri dalam produksi. Bapanas dan Kementan harus berkomitmen memperkuat peternakan nasional agar Indonesia tidak terus menjadi pasar bagi daging impor,” kata Johan dikutip dari Parlementaria, Rabu (12/2/2025).

Bacaan Lainnya

Ia menilai, impor daging yang terus dilakukan menunjukkan lemahnya strategi jangka panjang pemerintah dalam membangun ketahanan pangan.

Johan mendesak Bapanas agar lebih serius dalam meningkatkan produksi dalam negeri sehingga kebutuhan nasional dapat dipenuhi tanpa ketergantungan pada impor.

“Kalau kita benar-benar ingin mewujudkan kedaulatan pangan, maka fokusnya harus pada penguatan sektor peternakan, dari hulu hingga hilir. Peternak harus diberikan akses terhadap pakan murah, teknologi modern, serta jaminan harga jual yang menguntungkan,” tegasnya.

Johan juga menyoroti dampak negatif impor daging bagi peternak kecil, yang semakin terdesak akibat harga daging impor lebih murah.

Menurutnya, masuknya daging impor menyebabkan harga daging lokal tertekan dan membuat peternak kesulitan menjual hasil ternaknya dengan harga yang layak.

Selain itu, minimnya dukungan infrastruktur peternakan membuat biaya produksi peternak lokal lebih tinggi dibandingkan harga daging impor, sehingga mereka semakin sulit bersaing.

“Bapanas harus memastikan kebijakan impor tidak merusak pasar domestik. Kuota impor harus dikontrol secara ketat, sementara Kementan harus mempercepat langkah nyata dalam meningkatkan populasi dan produktivitas ternak lokal,” lanjut Johan.

Sebagai bagian dari Komisi IV DPR, Johan menawarkan beberapa langkah konkret untuk mengurangi ketergantungan impor.

Ia mendorong Bapanas menetapkan target pengurangan impor secara bertahap dengan meningkatkan produksi lokal.

Selain itu, Kementan juga diminta menggenjot populasi sapi dan kerbau nasional melalui program inseminasi buatan, insentif bagi peternak, serta subsidi pakan.

Johan juga menilai Bulog perlu meningkatkan kapasitas cold storage dan rumah potong hewan (RPH) modern agar distribusi daging lokal lebih efisien dan kompetitif.

Pemerintah juga harus menetapkan proteksi harga daging lokal agar peternak tidak dirugikan oleh masuknya daging impor dengan harga lebih rendah.

“Kalau kita ingin mencapai kedaulatan pangan, maka kebijakan impor harus menjadi solusi darurat, bukan kebijakan permanen. Ketergantungan pada pasar luar hanya akan melemahkan sektor peternakan nasional,” pungkasnya.

(HR)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Facebook  Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel

Pos terkait