12 Perusahaan Sawit di Pasaman Barat Raih Penghargaan Zero Accident

12 Perusahaan Sawit di Pasaman Barat Raih Penghargaan Zero Accident
12 Perusahaan Sawit di Pasaman Barat Raih Penghargaan Zero Accident

TOPSUMBAR – 12 perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terima penghargaan zero accident (nihil kecelakaan kerja) dari Pemerintah setempat, Rabu (12/2/2025).

Adapun 12 perusahaan yang menerima penghargaan pada peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional Tahun 2025 tingkat Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) sebagai berikut :

  1. PT Andalas Agro Industri (AAI) bergerak di bidang Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Kinali
  2. PT Laras Inter Nusa (LIN) bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Kinali
  3. PT Anam Koto (AKO) bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Pasaman
  4. PT Sari Buah Sawit (SBS) bergerak di bidang Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Kinali
  5. PT Pasaman Marama Sejahtera (PMS) bergerak di bidang Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai Aur
  6. PT Agro Wiratama bergerak di bidang Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai Aur
  7. PT Bakri Pasaman Plantations (BPP) bergerak di bidang Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Sungai Aur dan Kecamatan Koto Balingka
  8. PT Agro Wiraligatsa (AWL) bergerak di bidang Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Gunung Tuleh
  9. PT Permata Hijau Pasaman (PHP) bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Luhak nan Duo dan Kecamatan Sasak Ranah Pasisie
  10. PT Primatama Mulia Jaya (PMJ) bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Kinali
  11. PT Bintara Tani Nusantara (BTN) bergerak di bidang Perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Koto Balingka, Kecamatan Ranah Batahan dan Kecamatan Sungai Beremas
  12. PT Rimbo Panjang Sumber Makmur (RPSM) bergerak di bidang Pabrik Kelapa Sawit di Kecamatan Kinali.

Penyerahan penghargaan itu langsung dilakukan oleh Wakil Bupati Pasaman Barat, H. Risnawanto bersama jajaran di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat.

Bacaan Lainnya

Ia juga membacakan sambutan Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli, yang menekankan pentingnya penerapan Sistem Manajemen K3 untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Tahun ini, peringatan K3 Nasional mengusung tema “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 untuk Meningkatkan Produktivitas”.

“Tema ini sesuai dengan Visi besar asta cita Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera melalui pembangunan manusia yang unggul dan produktif,” sebut Risnawanto.

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama di lingkungan perusahaan.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan pembinaan dan pengawasan K3 serta mendorong partisipasi masyarakat dan perusahaan dalam penerapan budaya K3.

Menurutnya, berbagai langkah telah diambil untuk meningkatkan budaya K3 di perusahaan, mulai dari penyusunan dan pembaruan prosedur, pembinaan dan pengawasan, hingga layanan dan peningkatan peran masyarakat serta lembaga terkait.

“Beragam upaya telah kita lakukan, seperti memperbarui prosedur K3, meningkatkan pembinaan dan pengawasan, serta memberikan layanan dan mendorong keterlibatan masyarakat dan lembaga terkait,” jelas Risnawanto.

Ia juga menyoroti adanya tantangan baru di dunia kerja akibat perubahan global yang berlangsung cepat dan dinamis.

“Misalnya, perubahan iklim yang memengaruhi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, dengan meningkatnya suhu dan cuaca ekstrem. Di sisi lain, perkembangan teknologi digital juga menghadirkan risiko baru yang harus diantisipasi sejak dini,” terangnya.

Risnawanto menambahkan, apabila risiko-risiko tersebut tidak diantisipasi dengan baik, dampaknya bisa signifikan. Mulai dari meningkatnya biaya kesehatan, menurunnya kualitas hidup tenaga kerja, hingga terganggunya produktivitas perusahaan.

“Oleh sebab itu, kita semua harus lebih waspada dan mempersiapkan langkah mitigasi yang efektif untuk menghadapi risiko-risiko ini,” tegasnya.

Selain itu, ia juga menekankan bahwa penerapan K3 tidak hanya untuk memenuhi aturan, tetapi bertujuan menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan sehat demi mencapai zero accident serta mendorong produktivitas.

“Kolaborasi antara Pemerintah Daerah dan perusahaan harus terus diperkuat. Dengan kerja sama yang baik, tujuan ini pasti lebih mudah dicapai,” katanya.

Senada dengan Risnawanto, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat, Azhar, yang membacakan sambutan dari Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Barat, menegaskan bahwa kesadaran perusahaan terhadap penerapan K3 semakin meningkat, yang ditandai dengan menurunnya angka kecelakaan kerja.

“Kami mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah konsisten menerapkan K3 di tempat kerja masing-masing. Semoga pencapaian ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lainnya,” tutup Azhar.

(BB)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Facebook  Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel

Pos terkait