TOPSUMBAR – Wali Nagari Tanjung Bonai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus Hendra Basri, A.Md memperkenalkan objek wisata Galogah Tikalah pada Sabtu, 11 Januari 2025.
Galogah yaitu wisata alam yang berada dihulu Batang Tikalak, berdekatan dengan sumber air bersih yang juga dimanfaatkan untuk kebutuhan rumahtangga masyarakat.
Pukul 09.00 Wib tim eksplorasi Galogah disuguhi minuman kopi dan teh terlebih dahulu di kantor wali nagari setempat.
“Hati-hati dijalan Pak,” ujar Ketua KPU Dori Kurniadi kepada awak media di depan kantor wali nagari.
Kantor wali nagari Tanjung Bonai Aur berjarak 30 km dari ibukota kabupaten Sijunjung yaitu Muaro Sijunjung dengan kondisi aspal hotmix.
“Ayo kita berangkat menggunakan sepeda motor,” ujar Wali Nagari Hendra.
Menuju wisata Galogah, kita harus naik sepeda motor sejauh 2 km melewati jalan desa, pemukiman hingga hamparan persawahan.
Sesampainya dipinggir sawah Guguk Janik, kendaraan di parkir dan perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki sejauh 1 km.
Hijauan padi yang sedang memasuki fase vegetatif, kemudian kebun karet serta tanaman manggis yang baru ditanam dan pondok-pondok durian yang mulai ditinggalkan adalah pemandangan sepanjang jalan.
“Terakhir saya kesini saat SMP mencari udang di Batang Tikalak,” Ketua BPN, A. Rj. Bangkeh membeberkan.
Jauh sebelum kunjungan tim eksplorasi kali ini, masyarakat dari berbagai daerah pun sudah banyak yang mendatangi objek tersebut.
Bagi masyarakat setempat, semasa dahulunya Galogah menjadi lokasi penting dalam sebuah prosesi namun telah lama ditinggalkan.
“Yang saya terima, jika terjadi kemarau panjang maka disitulah Datuak Inyiak dimandikan dan tak lama kemudian turunlah hujan,” R. Dt. Rj. Penghulu mengisahkan.
Pengenalan objek wisata Galogha kali ini diikuti forum pemuda Geopark, MASATA, PERPIGI, Yayasan Desa Wisata Nusantara, Manajer BP Geopark Silokek Ridwan, Ninik Mamak, BPN, perangkat nagari, Pokdarwis Madani, 28 pelajar SDN 21 TBA, 24 pelajar SDN 8 TBA, 20 anak TK Kasih Ibu, awak media dan para petani serta masyarakat lainnya.
“Geopark Silokek sangat kaya akan bebatuan (geodiversiti), tumbuhan (biodiversiti) dan budaya (kulturdiversiti) yang semuanya bermanfaat bagi eksplorasi, edukasi dan ekonomi,” Manajer BP Geopark Silokek memaparkan sesampai di lokasi.
“Hampir tiap hari ada pengunjung kesini meskipun belum terlalu ramai,” Imet, penjaja mie instan, kopi, teh dan tahu goreng menyampaikan.
“Baru kali ini saya mengunjungi Galogah,” ujar Heru Rahmat Julisa yang turut dalam rombongan.
(AG)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel