TOPSUMBAR – Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Zulhamdi Nova Candra, memimpin kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bukittinggi.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Ketua DPRD Bukittinggi datang bersama Komisi II DPRD pada Jumat, 17 Januari 2025.
Kunjungan ini bertujuan untuk mendengar langsung berbagai kendala yang dihadapi dinas tersebut sekaligus memperkuat fungsi pengawasan DPRD dalam bidang pendidikan.
Zulhamdi dalam pemaparannya, menekankan pentingnya komunikasi terbuka untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan.
“Pendidikan adalah kunci masa depan anak-anak kita. Jika ada kendala, sampaikan dengan terbuka agar bisa kita cari solusinya bersama,” ungkap Zulhamdi.
Salah satu pembahasan utama adalah kelanjutan pembangunan SD 08 Campago Ipuh Jangkak, yang sempat terhenti.
Proyek ini kini dapat dilanjutkan, sehingga diharapkan siswa tidak lagi harus menumpang belajar di MDTA Syukra.
Selain itu, Zulhamdi jug menyoroti pentingnya perhatian khusus terhadap kasus perundungan di sekolah.
“Kasus bullying harus ditangani dengan serius agar tidak terulang di masa mendatang,” tambahnya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Bukittinggi, Amrizal, menilai kunjungan ini sebagai upaya memperkuat hubungan kemitraan antara DPRD dan Dinas Pendidikan.
Selain itu, ia juga menyoroti perlunya pembinaan intensif terhadap siswa yang terlibat dalam kasus perundungan.
“Pihak sekolah harus proaktif membina anak-anak dengan pendekatan yang tepat, termasuk memberikan pencerahan keagamaan dan moral,” ujarnya.
Anggota Komisi II lainnya, Nur Hasra, turut mempertanyakan distribusi siswa di tingkat SD dan SMP yang dinilai belum merata.
Ia juga menyinggung pelaksanaan Kurikulum Nasional yang menggantikan Kurikulum Merdeka, serta beban kerja guru yang perlu perhatian khusus.
Menanggapi hal itu, Kepala Disdikbud Kota Bukittinggi, Herriman, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan ini.
“Kami sangat mengapresiasi langkah DPRD yang mau turun langsung untuk mendengar keluhan kami. Ini pertama kalinya DPRD melakukan kunjungan seperti ini,” ujar Herriman.
Ia juga memaparkan beberapa persoalan mendesak yang dihadapi pada tahun 2025, termasuk kebutuhan ruang kelas tambahan dan renovasi di SMP Negeri 1 Bukittinggi.
“Sebagai salah satu sekolah unggulan di Bukittinggi, SMP Negeri 1 memerlukan perhatian lebih agar fasilitasnya mendukung kegiatan belajar mengajar,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Herriman juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan tegas untuk mencegah dampak negatif teknologi seperti, razia penggunaan ponsel pintar di kalangan anak muda.
Herriman juga menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil pihaknya, seperti razia penggunaan ponsel pintar di kalangan siswa untuk mencegah dampak negatif teknologi.
Sementara itu, terkait kasus perundungan, ia memastikan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan secara internal dengan harapan kejadian serupa tidak terulang.
Kunjungan lapangan ini diikuti oleh Ketua Komisi 2, Amrizal, beserta anggota lainnya, termasuk Zulkhairahmi, Dewi Anggraini, Berliana Betris, Nur Hasra, dan Apt. Linda Wardiyanti.
(JA)