TOPSUMBAR – Wakapolda Sumatera Barat (Sumbar), Brigjen Pol Gupuh Setiyono, S.Ik., MH., membuka secara resmi seminar bertajuk “Bahaya Tawuran dan Balap Liar dalam Perspektif Hukum Agama dan Adat bagi Generasi Muda se-Sumatera Barat”.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis (23/1/2025) di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat, Padang.
Dalam sambutannya, Wakapolda menyampaikan pesan dari Kapolda Sumatera Barat, bahwa Polri memiliki tanggung jawab penting sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002.
Polri berperan sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban, pelindung, pengayom, serta penegak hukum untuk masyarakat.
“Sebagaimana yang diamanatkan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, bahwa kepolisian adalah tonggak negara. Kepolisian bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban serta mitigasi kriminalitas,” ujar Wakapolda.
Polda Sumbar, lanjutnya, berkomitmen untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas) yang kondusif di wilayah Sumatera Barat.
Upaya preventif terus dilakukan melalui patroli, edukasi, serta ajakan kepada generasi muda untuk menjauhi aksi tawuran dan balap liar, terutama di Kota Padang.
“Aksi tawuran dan balap liar adalah perilaku menyimpang yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai agama dan adat yang kita junjung tinggi,” tegas Wakapolda.
Seminar ini, menurutnya, menjadi salah satu langkah penting untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang bahaya perilaku menyimpang tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian, tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat dalam menangani masalah tawuran dan balap liar secara komprehensif.
“Dalam hukum agama dan adat, kita jelas menolak segala bentuk tindak kekerasan yang membawa mudharat. Oleh karena itu, Polda Sumbar akan terus berinovasi dalam menanggulangi aksi ini melalui kerja sama lintas sektor,” tambahnya.
Wakapolda berharap kegiatan ini mampu memperkaya wawasan para peserta dan memperkuat komitmen bersama untuk menjaga generasi muda sebagai aset penting bagi masa depan bangsa.
“Melalui seminar ini, kami berharap muncul kesadaran kolektif untuk membangun generasi muda yang lebih baik. Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, seminar bahaya tawuran dan balap liar dalam perspektif hukum agama dan adat secara resmi saya nyatakan dibuka,” pungkasnya.
Seminar tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Dirintelkam Polda Sumbar, Ketua LKAAM Sumbar, Forkopimda, tokoh agama, tokoh adat, serta tokoh masyarakat.
(Riko)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel