TOPSUMBAR – Pemerintah resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi.
Program ini bertujuan meningkatkan gizi balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui, sekaligus mendukung pemberdayaan koperasi serta UMKM lokal.
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyebutkan bahwa program ini adalah langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Program MBG harus mendapatkan dukungan penuh agar manfaatnya berkelanjutan dan berkontribusi terhadap pembangunan sumber daya manusia unggul di masa depan,” ujarnya dikutip dari Parlementaria, Selasa (7/1/2025).
Hingga awal Januari, pemerintah telah mengoperasikan 190 dapur, dengan target mencapai 937 dapur pada akhir bulan.
Selain itu, sebanyak 1.923 koperasi telah terdaftar sebagai mitra program. Namun, Netty mengingatkan bahwa keberhasilan program ini memerlukan perhatian serius pada beberapa aspek.
“Kesiapan infrastruktur dapur dan tenaga kerja menjadi faktor krusial. Tenaga dapur harus mendapatkan pelatihan yang memadai, baik dalam penyajian makanan bergizi maupun pengelolaan keuangan. Jika tidak, kualitas layanan program ini bisa terganggu,” ungkap Netty.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya transparansi dalam pelaksanaan program.
“Pemerintah perlu membangun sistem pengawasan yang melibatkan masyarakat agar penggunaan anggaran tepat sasaran. Transparansi ini akan meningkatkan kepercayaan publik dan mencegah potensi penyimpangan,” tambahnya.
Netty juga mendorong pemerintah untuk memberikan pelatihan dan akses pembiayaan bagi UMKM dan koperasi lokal agar dapat berpartisipasi secara optimal.
“Masih banyak koperasi dan UMKM yang memiliki potensi besar tetapi memerlukan pendampingan untuk berkontribusi secara maksimal. Pemerintah harus hadir untuk memberikan dukungan tersebut,” tegasnya.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor juga dibutuhkan untuk dapat mendukung keberhasilan program ini.
“Kerja sama dengan sektor swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil sangat dibutuhkan. Sosialisasi program juga perlu diperkuat agar penerima manfaat maupun calon mitra memahami program ini dan dapat terlibat secara aktif,” jelasnya.
Netty menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya aspek keberlanjutan dari program MBG tersebut.
“MBG bisa menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangun ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan,” tutupnya.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Facebook Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel