TOPSUMBAR – Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah 06 Kota Padang Panjang bakal menggelar pendidikan dasar (Diksar) Komunikasi Radio Dua Arah Sekolah Siaga Bencana bagi satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah pertama Se-Kota Padang Panjang.
Diksar tersebut direncanakan diadakan pada tanggal 6 dan 7 Februari 2025 mendatang.
Diksar tersebut juga dimaksudkan untuk mempersiapkan seluruh elemen dalam menghadapi segala kemungkinan bencana yang dapat terjadi kapan saja, merupakan bagian penting dari sebuah proses mitigasi.
Hal itu terungkap dari sarasehan yang digelar oleh pengurus RAPI Wilayah 06 Kota Padang Panjang ,di sekretariat RAPI di Gedung M. Syafei, Jumat (24/1/2025).
“Diksar ini sebenarnya program kerja akhir tahun 2024 yang sempat tertunda. Saat ini, RAPI Wilayah 06 Padang Panjang, menggandeng Dinas Pendidikan Padang Panjang untuk melangsungkan kegiatan tersebut,” demikian sebut Wadriadi, SH, Ketua RAPI Padang Panjang melalui Wakil Ketua II, Deny Saputra yang didampingi Wakil Ketua III Suwandi Arizona.
Ditambahkan Deny, sebagai bagian dari elemen warga yang selama ini menjalankan tugas-tugas kemanusiaan, RAPI berkegiatan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dan elemen lainnya dalam kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Kota Padang Panjang ini cukup rentan bencana. Selain kita berada dalam radius Kerawanan Risiko Bencana (KRB) III Gunung Api Marapi, daerah ini juga berada dalam Patahan Semangko yang membelah Pulau Sumatra sepanjang 1900 kilometer dari Lampung hingga Aceh,” paparnya.
Dikatakan Deny, kondisi demikian tentunya perlu perhatian serius dari seluruh elemen warga. Termasuk elemen pendidikan di semua jenjang.
“Langkah ini adalah kegiatan awal bagi elemen pendidikan yang ada di Kota Padang Panjang. Setelah kegiatan ini, beberapa giat sebagai bentuk follow-up akan kita diskusikan dan kerjasamakan dengan pihak-pihak terkait,” jelas pemegang callsign JZ03FK itu.
Sementara itu, Nova Indra, salah seorang pegiat radio komunikasi dua arah yang juga anggota RAPI dengan callsign JZ03AQP, membenarkan bahwa RAPI di Sumatra Barat saat ini sedang fokus pada beragam kegiatan sejenis.
“Ini bukan hal baru. Sejak tahun 2012 lalu, ada gerakan nasional Sekolah Siaga Bencana atau SSB. Tentunya di daerah-daerah yang notabene potensial bencana seperti Padang Panjang, dan beberapa daerah lainnya di Sumbar, perlu melakukan persiapan-persiapan menyeluruh,” katanya.
Lebih jauh Nova mengatakan, RAPI dalam tahun 2025, tengah mempersiapkan program kerja yang seluruhnya berkaitan dengan persiapan mitigasi kebencanaan.
“RAPI juga sedang mempersiapkan tim pemetaan kebencanaan untuk daerah ini,” pungkasnya.
(AL)
