Ketum Laskar Merah Putih Kecam Penembakan Pekerja Migran Indonesia oleh Maritim Malaysia

Ketum Laskar Merah Putih Kecam Penembakan Pekerja Migran Indonesia oleh Maritim Malaysia
Ketum Laskar Merah Putih Kecam Penembakan Pekerja Migran Indonesia oleh Maritim Malaysia

TOPSUMBAR – Ketua Umum (Ketum) Laskar Merah Putih (LMP), H.M Arsyad Cannu, mengutuk keras insiden penembakan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) yang terjadi pada Jumat (21/1/2025), di perairan Tanjung Rhu, Malaysia.

Dalam kejadian tersebut, lima orang PMI menjadi korban. Seorang di antaranya meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka.

Kementerian Luar Negeri RI melalui KBRI di Kuala Lumpur telah mengirimkan nota diplomatik dan meminta investigasi menyeluruh atas insiden tersebut.

Bacaan Lainnya

“Atas nama Laskar Merah Putih, kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya seorang pekerja migran kita. Kami juga mendoakan agar empat korban lainnya yang tengah dirawat dapat segera pulih,” ujar Arsyad Cannu dalam pernyataan resminya, Selasa (28/1/2025).

Arsyad menilai tindakan yang dilakukan APMM sangat berlebihan dan tidak proporsional, mengingat para pekerja migran tersebut tidak bersenjata dan bukan pelaku kriminal.

“Pemerintah Malaysia harus melakukan penyelidikan transparan terkait penggunaan kekuatan yang melampaui batas kewajaran dalam peristiwa ini,” tegasnya.

Menurutnya, penembakan tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang tidak hanya merendahkan martabat para korban, tetapi juga mencederai kehormatan bangsa Indonesia.

“Kami menolak keras penggunaan kekuatan militer yang berlebihan. Para korban bukan teroris, bukan bandar narkotika, dan mereka tidak bersenjata. Ini jelas tindakan yang tidak dapat dibenarkan,” lanjut Arsyad.

Laskar Merah Putih juga mendukung penuh langkah diplomatik yang diambil Pemerintah Indonesia, termasuk pengiriman nota protes resmi kepada Pemerintah Malaysia.

“Kami meminta Pemerintah Malaysia untuk bertanggung jawab secara hukum, memulihkan hak para korban, serta menyampaikan permohonan maaf secara resmi,” pungkas Arsyad.

Hingga saat ini, KBRI Kuala Lumpur dilaporkan terus memantau penanganan kasus tersebut dan berupaya mendapatkan akses kekonsuleran untuk melihat kondisi para korban serta menangani pemulangan jenazah PMI yang menjadi korban tewas.

(Riko)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Facebook  Topsumbar News Update, caranya klik link https://facebook.com/updatetopmedia kemudian ikuti. Anda harus instal aplikasi Facebook terlebih dulu di ponsel

Pos terkait