TOPSUMBAR – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Simalungun melakukan studi banding ke PMI Kota Bukittinggi untuk mempelajari berbagai aspek keberhasilan organisasi tersebut.
Kunjungan ini dihadiri oleh empat perwakilan dari PMI Kabupaten Simalungun, yang terdiri atas dua perwakilan markas dan dua perwakilan Unit Donor Darah (UDD).
Kepala Markas PMI Kabupaten Simalungun, Ahmad Jamsari, mengungkapkan tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mempelajari pengelolaan UDD, pembinaan relawan, dan manajemen markas PMI Kota Bukittinggi.
“Kami melihat kemajuan PMI Kota Bukittinggi sangat baik, terutama dalam tiga aspek utama: UDD, relawan, dan markas. Dengan kriteria tersebut, kami yakin dapat belajar banyak dan mengadopsi sistem-sistem mereka untuk kemajuan PMI Kabupaten Simalungun,” jelas Ahmad Jamsari pada Senin, 23 Desember 2024.
Selain itu, Ahmad menegaskan bahwa kegiatan ini murni bertujuan untuk belajar.
“Harapannya, kami dapat mengadopsi metode dan sistem yang terbukti berhasil di Bukittinggi untuk diterapkan di Simalungun. Kami juga sangat mengapresiasi kerja keras PMI Kota Bukittinggi yang terus menunjukkan prestasi luar biasa,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Bukittinggi, H. Chairunnas, menyambut baik kunjungan ini.
Ia menyatakan pihaknya sangat terbuka untuk berbagi ilmu dan pengalaman.
“Kami sangat antusias menyambut kedatangan perwakilan dari PMI Kabupaten Simalungun. Program-program kami, yang telah diterapkan sejak 2016, memang dirancang untuk memberikan dampak positif, khususnya dalam menggalakkan donor darah dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Palang Merah,” ungkap Chairunnas.
Dalam diskusi, salah satu fokus utama adalah upaya peningkatan produksi darah.
PMI Kota Bukittinggi saat ini mampu memproduksi hingga 1.200 kantong darah per bulan dengan jumlah penduduk sekitar 130.000 jiwa.
Sebaliknya, PMI Kabupaten Simalungun baru memproduksi 200 kantong per bulan, meskipun kebutuhannya mencapai 1.000 kantong.
“Kami berbagi strategi tentang bagaimana melibatkan masyarakat secara aktif dalam program donor darah,” ujar Chairunnas.
Chairunnas juga menjelaskan alasan PMI Kabupaten Simalungun memilih Bukittinggi sebagai tujuan studi banding.
“Kami selalu konsisten memperbarui informasi kegiatan di media sosial dan online. Konsistensi inilah yang menarik perhatian mereka, sehingga mereka menilai kinerja kami lebih unggul dibandingkan PMI di daerah lain,” jelasnya.
Ia menambahkan, sinergi antar-PMI di seluruh Indonesia sangat penting.
“PMI adalah satu kesatuan. Tidak ada perbedaan antara kota dan kabupaten. Semua bertujuan untuk melayani masyarakat dalam bidang kemanusiaan, bencana, kesehatan, dan donor darah. Bahkan, kami juga membantu daerah lain dengan droping darah ke rumah sakit,” kata Chairunnas.
Melalui kegiatan studi banding ini, PMI Kabupaten Simalungun diharapkan dapat mengimplementasikan pembelajaran yang diperoleh untuk meningkatkan pelayanan kemanusiaan di daerahnya.
Sementara itu, PMI Kota Bukittinggi terus berkomitmen untuk berbagi pengalaman demi kemajuan PMI secara nasional.
(JA)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel