TOPSUMBAR – Direktorat Perfilman, Musik dan Media berkolaborasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumbar dan Pemda Sijunjung kembali menggelar “Alek Mandeh: Festival Budaya Matrilineal”.
Alek Mandeh dilaksanakan di Perkampungan Adat Sijunjung selama tiga hari Selasa-Kamis, 3-5 Desember 2024.
“Menggantang Ambang: Matrilineal Minangkabau di Persimpangan Waktu,” demikian tema Alek Mandeh tahun ini.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutan tertulisnya mengatakan, “Alek Mandeh adalah upaya mendorong terjadinya transparansi pengetahuan dan keterampilan, sekaligus bukti komitmen pemerintah dalam pemajuan kebudayaan nasional”.
Tahun 2017, Perkampungan Adat Sijunjung telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional.
“Kegiatan kita ini adalah upaya mengangkat Perkampungan Adat Sijunjung menjadi warisan dunia bersama Geopark Silokek menuju UGGp,” ungkap Bupati Benny Dwifa Yuswir.
Tahun 2023, Perkampungan Adat Sijunjung juga meraih Rekor MURI “Perkampungan Adat Dengan Rumah Adat Berjejer Terpanjang di Indonesia”.
“Kami sangat apresiasi dengan dibentuknya Kementerian Kebudayaan, sehingga upaya pelestarian kebudayaan juga berdampak terhadap kesejahteraan nantinya,” ujar Chandra Irawan Peto Molie, salah seorang Ninik Mamak.
“Kita di Nagari Sijunjung seiya sekata dengan pemangku adat, sehingga adat istiadat lestari hingga hari ini,” Wali Nagari Sijunjung Rajilis memberi pernyataan.
Alek Mandeh hari pertama (Selasa, 3 Desember 2024) diisi dengan pameran alternatif, klinik kritik pertunjukan dan budaya bersama Dr. Sal Murgiyanto (peneliti), Bakaua, layar Matrilineal, pertunjukan “Rantang Lansai”, seni rupa “Rundiang si Kalingkiang” serta penampilan seni sekolah dan sanggar.
Hari kedua (Rabu, 4 Desember 2024) diisi dengan acara pameran alternatif, lomba Baju Kuruang Basiba, klinik kritik pertunjukan dan budaya bersama Dr. Feriyal Aslam (peneliti), pertunjukan Baombai, lomba Mars Bundo Kanduang, pertunjukan seni pelajar serta Maulid Nabi bersama Ustadz Muhammad Arif Dt. Bandaro Sati.
Untuk Maulid Nabi, telah disiapkan seekor kerbau untuk dimasak menjadi gulai dan rendang sebagai hidangan nanti malam.
“Beras 150 liter, cabai merah giling 13 kg, cabai rawit 1 kg, bawang putih 10 kg, bawang merah 13 kg, kunyit 5 kg, jahe setengah kg serta kelapa telah kita siapkan,” ucap Tuo Masak Rama (68) didampingi ibu-ibu lainnya.
Hari ketiga (Kamis, 5 Desember 2024) diisi dengan agenda, pameran, lomba Tari Piring, klinik kritik pertunjukan dan budaya bersama Thendra BP (budayawan, sastrawan dan wartawan), layar Matrilineal, pertunjukan pelajar, randai Aliran Batang Kuantan, pertunjukan vernakuler “Rantak Nagari Parampuan,” serta pertunjukan komunitas/sanggar dan ditutup penampilan Ratu Sikumbang.
(AG)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel