Mangumpua Nan Taserak, Manjapuik Nan Tatingga, Desa Muarokalaban Gelar Festival Wirid Pidato Adat bagi Anak Nagari

Mangumpua Nan Taserak, Manjapuik Nan Tatingga, Desa Muarokalaban Gelar Festival Wirid Pidato Adat bagi Anak Nagari
Mangumpua Nan Taserak, Manjapuik Nan Tatingga, Desa Muarokalaban Gelar Festival Wirid Pidato Adat bagi Anak Nagari

TOPSUMBAR – Sebagai upaya sekaligus melestarikan tradisi Minangkabau dan memperkuat nilai-nilai adat dan budaya, Desa Muarokalaban, Sawahlunto menggelar Festival Wirid Pidato Adat.

Festival ini digelar perdana di area Stasiun Kereta API (PT KAI) Desa Muarokalaban, Kecamatan Silungkang, Kota Sawahlunto pada Kamis malam, 12 Desember 2024.

Ketua pelaksana kegiatan, Sheldra Yosef, A.Md, menjelaskan bahwa festival ini adalah hasil kerja sama para pemangku kepentingan di desa tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini merupakan implementasi dari rencana para tokoh adat dan agama yang bertanggungjawab untuk mencetak generasi penerus yang memahami adat dan budaya Minangkabau. Kami ingin melestarikan nilai-nilai adat agar tak lapuk oleh waktu,” ujar Sheldra.

Festival ini diresmikan melalui Keputusan Kepala Desa Muarokalaban Nomor 188.50/97/MKB-SWL/2024, yang ditandatangani oleh Kades Yuriswan, BE.

Acara tersebut melibatkan banyak pihak, termasuk panitia pelaksana yang terdiri dari Sheldra Yosef sebagai ketua, Yohanna Dasriyani, S.Si sebagai wakil ketua, Bintang Ramadhan sebagai sekretaris, dan Nur Azizah sebagai bendahara, dibantu oleh anggota lainnya seperti Bayu Nikmatullah, Lusi Asmarani, dan Nora Susanti.

Festival ini menampilkan prosesi tradisional seperti wirid pidato adat yang sering dilakukan dalam upacara pernikahan adat (alek adat mempelai laki-laki pada malam hari yang memperkenalkan “urang sumando” beserta malewakan gala adatnya).

Bayu Nikmatullah, seorang tokoh adat desa, menyebut acara ini sebagai wujud nyata dari filosofi “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”.

“Wirid pidato adat adalah bentuk komunikasi tradisional yang memadukan adat dan syariat Islam. Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai edukasi, tetapi juga sebagai upaya memperkuat identitas budaya masyarakat,” jelas Bayu.

Dikatakannya, festival ini menyasar kepada seluruh anak kemenakan di desa tersebut, dengan harapan agar mereka dapat meningkatkan nilai-nilai adat dan budaya serta menjaga tradisi lokal.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto, Fauzan Hasan, diwakili oleh Syukri, S.Sn dari Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman, turut memberikan dukungan pada acara tersebut.

“Dengan status Sawahlunto sebagai kota warisan budaya dunia, festival ini menjadi momen penting untuk mengenalkan budaya Minangkabau kepada generasi muda dan masyarakat luas,” ujar Syukri.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin dalam mendukung pelestarian tradisi dan memperkuat ikatan sosial masyarakat Muarokalaban.

Festival ini turut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah desa, lembaga adat, dan tokoh masyarakat.

(ROL)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait