BMKG Catat 17 Gempabumi Guncang Sumatera Barat dalam Sepekan, Dua Terasa Hingga Padang

TOPSUMBAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat selama periode 13-19 Desember 2024, sebanyak 17 gempabumi telah terjadi di Sumatera Barat.

Dari jumlah tersebut, dua gempa dirasakan masyarakat dengan intensitas mencapai skala II-IV MMI.

“Kejadian gempa selama sepekan ini mencakup berbagai magnitudo dan kedalaman. Meski mayoritas tidak dirasakan, masyarakat tetap perlu meningkatkan kewaspadaan,” kata Suaidi Ahadi, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padangpanjang, Jumat (20/12/2024) dikutip dari laman bmkg Padang Panjang.

Adapun Rincian Magnitudo Gempa tersebut yakni:

• Magnitudo < 3: 8 kejadian
• Magnitudo 3 ≤ M < 5: 9 kejadian
• Magnitudo > 5: Tidak ada
• Magnitudo maksimum: 5.0 dan,
• Magnitudo minimum: 1.9

Sedangkan Rincian Kedalaman Gempa yakni:

• Kedalaman < 60 km: 12 kejadian
• Kedalaman 60-300 km: 4 kejadian
• Kedalaman > 300 km: 1 kejadian
• Kedalaman maksimum: 372 km dan,
• Kedalaman minimum: 6 km

Sementara itu, gempa yang dirasakan oleh masyarakat terjadi pada Senin, 16 Desember 2024, pukul 10:50 WIB, gempa bumi dengan magnitudo 5.0 mengguncang wilayah sekitar 75 km barat daya Kota Pariaman, Sumatera Barat. Gempa ini memiliki kedalaman 44 km dan dirasakan di beberapa wilayah.

Di Padang, gempa dirasakan dengan intensitas III-IV MMI, sementara daerah lainnya seperti Agam, Pariaman, Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Padang Panjang, Bukittinggi, Solok, Solok Selatan, dan Batusangkar merasakan gempa dengan intensitas II-III MMI.

Gempa kedua terjadi pada Selasa, 17 Desember 2024, pukul 07:16 WIB, dengan magnitudo 4.1 dan kedalaman 31 km. Gempa ini berlokasi sekitar 43 km tenggara Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai.

Wilayah yang merasakan gempa ini meliputi Siberut dan Tuapejat, dengan intensitas II-III MMI.

Melalui keterangan resminya, BMKG mengimbau masyarakat yang berada di kawasan rawan gempa untuk selalu waspada dan memahami langkah mitigasi.

“Pastikan bangunan tempat tinggal sesuai dengan standar tahan gempa dan selalu pahami apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi,” tutup Suaidi.

(HR)