TOPSUMBAR – Sebuah video yang menampilkan siswa SMA kesulitan menjawab pertanyaan dasar perkalian dan pembagian viral di media sosial.
Dilansir dari radarbogor, video ini diunggah oleh seorang guru bernama Juju Julaeha di akun Instagram @julaehaju, memperlihatkan momen sejumlah siswa yang tampak kesulitan menjawab soal-soal sederhana.
Dalam video tersebut, terlihat siswa kelas 12 berdiri berbaris dan diberi pertanyaan seputar pembagian dasar, namun beberapa dari mereka memberikan jawaban yang keliru.
Salah satunya, ketika ditanya berapa hasil 10 dibagi 5, seorang siswa menjawab “5” dengan penuh keraguan.
“Diagnosa kemampuan numerasi dasar. Semangat ya, Nak. Kita sadari ada yang kurang, maka dari itu, kita akan lengkapi dan perbaiki bersama-sama,” tulis Juju dikutip pada Senin, 4 November 2024.
Unggahan tersebut viral dan sudah ditonton hingga 5,6 juta kali, serta menuai berbagai tanggapan dari warganet.
Guru tersebut menegaskan bahwa video itu diambil secara spontan di kelas 12 IPA yang ia ajar.
Juju juga menjelaskan bahwa tujuannya bukan untuk mempermalukan siswa, melainkan untuk mengevaluasi kemampuan dasar matematika mereka.
“Saya menyadari bahwa kemampuan numerasi anak-anak sekarang memang rendah. Ini membuat saya penasaran untuk mengecek siapa saja yang sudah lancar dalam perkalian dan pembagian angka 1-10,” tulisnya.
Setelah melakukan tes sederhana tersebut, Juju mengajak siswanya untuk berdiskusi dan merefleksikan hasilnya.
Menurutnya, keterampilan dasar matematika ini penting agar mereka bisa mengikuti pelajaran yang lebih kompleks, seperti fisika.
Ia pun meminta komitmen dari para siswa untuk memperbaiki keterampilan mereka dalam perkalian dan pembagian.
“Anak-anak juga berjanji akan meluangkan waktu khusus untuk fokus belajar perkalian dan pembagian,” tambahnya.
Juju, yang juga dikenal sebagai Duta Teknologi Provinsi Jawa Barat, menyampaikan harapannya agar masyarakat memahami situasi ini tanpa menghakimi.
“Tidak ada anak yang bodoh. Semua anak itu unik dengan kemampuannya masing-masing. Yang ada hanyalah anak yang belum bertemu guru yang tepat. Semoga saya dapat menjadi guru tersebut,” ungkapnya.
Dalam unggahan berikutnya, Juju menyebutkan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi lemahnya kemampuan numerasi siswa, seperti learning loss selama pandemi dan kurangnya motivasi belajar.
“Sekarang kita fokus pada akar masalahnya,” tutup Juju.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel