TOPSUMBAR – Aksi protes dari para peternak sapi perah di Boyolali, Jawa Tengah, baru-baru ini menarik perhatian publik.
Sebanyak 50 ribu liter susu yang setara dengan nilai Rp400 juta terbuang sia-sia dalam aksi mandi susu yang dilakukan oleh peternak, pelopor, dan pengepul susu setempat.
Aksi ini dipicu oleh kebijakan Industri Pengolahan Susu (IPS) yang mengurangi volume penerimaan susu dari produsen lokal, sehingga mengakibatkan stok susu melimpah namun tidak terjual.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Riyono menyatakan keprihatinannya terhadap minimnya perhatian pemerintah terhadap para peternak.
Ia menekankan pentingnya pemerintah, terutama Kementerian Pertanian (Kementan), untuk memahami dengan mendalam visi ekonomi kerakyatan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, yang salah satunya bertujuan menyediakan makan bergizi gratis, termasuk susu.
“Aksi membuang susu ini adalah bentuk protes yang sangat menyedihkan bagi peternak karena mereka merasa diabaikan. Visi ekonomi kerakyatan yang digagas Presiden Prabowo, yang melibatkan susu sebagai bagian dari konsumsi bergizi, perlu segera ditanggapi dengan langkah konkret oleh pemerintah, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun Kementan,” ujar Riyono dikutip dari laman Parlementaria pada Rabu, 13 November 2024.
Riyono yang merupakan politisi dari Fraksi PKS ini menegaskan bahwa pemerintah harus segera mencarikan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak susu.
Salah satunya adalah dengan membeli susu dengan harga yang menguntungkan peternak.
Ia juga mendorong agar Kementan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi guna mencari jalan keluar yang tepat untuk masalah ini.
“Kementan harus memastikan ada sistem yang membuat para peternak mendapatkan keuntungan dari hasil produksi mereka. Pemerintah harus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk segera mengatasi masalah ini,” tambahnya.
Ia berharap ke depan, tidak ada lagi peternak yang harus mengeluhkan hasil ternaknya yang tidak terjual, dan pemerintah dapat mendorong kemajuan ekonomi nasional sesuai dengan visi misi Presiden Prabowo.
“Impor susu bukanlah pilihan yang bijak, dan itu jelas tidak berpihak pada produk dalam negeri,” pungkas Riyono.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel