Ingin Saingi Singapura dan Hong Kong, Prabowo Bakal Bangun North Bali International Airport

Ingin Saingi Singapura dan Hong Kong, Prabowo Bakal Bangun North Bali International Airport

TOPSUMBAR – Dalam kunjungannya ke Bali, Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto mengungkapkan komitmennya untuk membangun North Bali International Airport.

Proyek ini diharapkan dapat memperkuat posisi Bali Utara sebagai pesaing Singapura dan Hong Kong dalam sektor penerbangan.

Janji pembangunan bandara ini disampaikan Prabowo saat bertemu dengan calon Gubernur, Bupati, dan Walikota yang diusung oleh Partai Gerindra.

Bacaan Lainnya

Prabowo menegaskan bahwa kehadiran bandara baru ini akan menjadi tonggak penting dalam pemerataan pembangunan yang selama ini terpusat di Bali Selatan.

“Saya sudah menyampaikan bahwa saya berkomitmen. Saya ingin membangun North Bali International Airport. The New Singapore, The New Hong Kong, di mana pusat kawasan ini akan berkembang,” ujarnya dikutip dari kabar24.bisnis pada Senin, 4 November 2024.

Untuk mewujudkan proyek ambisius ini, Prabowo meminta semua pihak untuk bekerja keras dan berpikir besar.

Selain itu, pembangunan bandara ini juga merupakan salah satu janji kampanye pasangan calon Gubernur Bali, I Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) dalam Pilkada 2024.

Sebenarnya, usulan pembangunan bandara di Kabupaten Buleleng bukanlah isu baru.

Gubernur, I Made Mangku Pastika telah mengajukan ide ini sejak 2014, dengan lokasi yang diusulkan berada di Kecamatan Gerokgak dan Kecamatan Kubutambahan.

Menurut Mangku Pastika, kebutuhan akan bandara baru sangat mendesak, mengingat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diprediksi akan mengalami kepadatan total pada tahun 2027 jika jumlah penumpang terus meningkat.

Sebelumnya, lokasi pembangunan sempat mengerucut ke Kecamatan Kubutambahan dengan konsep bandara offshore, seperti yang diusulkan oleh investor PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU).

Investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp17 triliun dengan luas bandara mencapai 600 hektar.

Meskipun bandara ini sempat dimasukkan dalam Program Strategis Nasional (PSN) era Presiden Joko Widodo, pemerintah pada tahun 2023 memutuskan untuk mengeluarkannya dari PSN.

Isu pembangunan bandara ini menjadi semakin kontroversial setelah penolakan dari Megawati Soekarnoputri, Presiden kelima RI dan Ketua Umum PDI Perjuangan, yang berpendapat bahwa proyek tersebut dapat berdampak negatif bagi daerah Buleleng, mengingat kedekatannya dengan neneknya yang berasal dari wilayah tersebut.

(HR)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait