Debat Publik Putaran Kedua Pilgub Sumbar 2024, Dua Paslon Terlibat Adu Gagasan dan Saling Sindir

TOPSUMBAR – Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1 Mahyeldi-Vasko dan nomor urut 2 Epyardi-Ekos kembali beradu gagasan dalam debat publik putaran kedua yang digelar di Hotel Truntum Padang, Selasa (19/11/2024).

Debat yang mengusung tema “Transformasi Ekonomi, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Infrastruktur Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Rakyat” ini menjadi ajang bagi masing-masing paslon untuk memaparkan visi, misi, dan program unggulan mereka terkait pembangunan Sumatera Barat dalam lima tahun ke depan.

Ketua KPU Sumbar, Surya Efitrimen, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari debat ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat agar lebih mengenal para calon pemimpin Sumbar.

“Debat publik ini diharapkan menjadi ruang bagi masyarakat untuk menilai visi-misi dan program calon, serta mendapatkan gambaran bagaimana mereka akan membangun Sumatera Barat jika terpilih,” kata Surya.

Surya juga menambahkan, melalui debat ini, masyarakat dapat menjadikan informasi yang disampaikan para paslon sebagai bahan pertimbangan dalam memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilu yang akan datang.

Selain itu, pihaknya pun mengapresiasi kontribusi aktif seluruh kalangan yang telah membantu terciptanya situasi kondusif selama proses Pilkada Sumbar berlangsung.

Debat tersebut berlangsung panas, dengan masing-masing paslon saling menyerang visi, misi, dan program calon lainnya.

Tak jarang, sindiran mengenai rekam jejak pribadi serta klaim atas keberhasilan masing-masing paslon mewarnai jalannya debat.

Kondisi ini membuat suasana debat menjadi lebih emosional, dengan pendukung masing-masing paslon menunjukkan antusiasme yang tinggi, namun tingkat kondusivitas lebih menurun dibandingkan dengan debat pertama.

Meskipun demikian, kedua pasangan calon tetap menunjukkan antusiasme yang besar dan percaya diri dalam menyampaikan visi, misi, serta program unggulan mereka.

Debat ini pun menjadi semakin sengit dengan berbagai gagasan dan pandangan mengenai masa depan Sumatera Barat.

(HT)