TOPSUMBAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat menggelar debat publik pertama untuk pemilihan calon gubernur (pilgub) dan wakil gubernur Sumatera Barat pada Pilkada 2024 di Hotel Mercure Padang, Rabu (13/11/2024).
Debat ini menghadirkan dua pasangan calon, Mahyeldi-Vasko sebagai pasangan nomor urut 1 dan Epyardi Asda-Ekos Albar sebagai pasangan nomor urut 2, yang memaparkan visi-misi serta pandangan mereka dalam berbagai tema strategis.
Untuk mendukung kelancaran debat, KPU Sumbar menunjuk sebelas panelis dari kalangan akademisi yang terdiri dari dosen dan guru besar di perguruan tinggi Sumatera Barat.
Panelis yang ditunjuk antara lain Asrinaldi dari Universitas Andalas, Delmus Puneri Salim dari UIN Bukittinggi, Otong Rosadi dari Universitas Eka Sakti, dan beberapa akademisi lainnya dari Universitas Negeri Padang, Universitas Muhammadiyah Sumbar, dan Universitas Andalas.
Pada sesi pertama debat, kedua pasangan calon menyampaikan visi dan misi mereka, dengan fokus pada empat tema utama yakni, transformasi tata kelola pemerintahan, pengembangan sumber daya manusia, ketahanan pangan, serta aspek sosial, budaya, dan agama.
Diskusi semakin intens ketika isu Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam tata kelola pemerintahan menjadi topik bahasan.
Pasangan Mahyeldi-Vasko menyampaikan optimisme bahwa penerapan SPBE dapat terlaksana dalam waktu satu hingga dua tahun.
Menurut Mahyeldi, pemerintah Sumatera Barat telah menggandeng berbagai penyedia layanan untuk memperluas jaringan internet di wilayah tersebut, serta melatih ASN agar mampu mengelola SPBE.
“Kesiapan SDM sudah menjadi perhatian utama, dan kami yakin SPBE dapat berjalan sesuai rencana,” ungkap Mahyeldi.
Namun, Epyardi Asda dari pasangan nomor urut 2 menyoroti permasalahan infrastruktur.
Ia menyampaikan kekhawatiran terkait masih adanya blank spot atau wilayah tanpa jaringan sinyal yang dapat menghambat penerapan SPBE.
“Saya melihat langsung banyak area yang masih belum terjangkau sinyal saat saya turun ke daerah. Infrastruktur ini harus disiapkan lebih matang sebelum SPBE diterapkan,” tegas Epyardi.
Sementara itu, Mahyeldi merespons bahwa persoalan blank spot memang sudah termasuk dalam program kerja unggulannya.
“Kolaborasi dengan penyedia jaringan akan terus diperluas agar SPBE dapat mendukung tata kelola pemerintahan di seluruh wilayah Sumatera Barat,” tutupnya.
Debat ini diharapkan menjadi wadah bagi masyarakat Sumatera Barat untuk memahami visi dan misi para calon, sehingga mereka dapat menentukan pilihan yang tepat pada Pilkada 2024.
(HT)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel