Debat Kandidat Putaran 3 Pilkada Padang Panjang Bahas Resiliensi Kebencanaan, Ini Kata Pemerhati

TOPSUMBAR – Puncak Pilkada 2024 di Kota Padang Panjang tinggal menghitung hari. Tanggal 27 November nanti, seluruh warga yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) akan melaksanakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin daerah itu untuk satu periode ke depan.

Dalam diskusi singkat bersama Nova Indra, Direktur Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati, Kamis (14/11) pagi, kepada Topsumbar.co.id, ia menyatakan, persoalan memilih pemimpin oleh warga daerah berjuluk Serambi Mekah itu bukanlah tentang siapa yang paling dekat dengan warganya.

“Ini bukan masalah siapa yang paling dekat di hati warga, namun tentang siapa yang mampu menjembatani seluruh kepentingan daerah dan masyarakat,” sebut Nova Indra yang juga pegiat radio komunikasi dua arah itu.

Menurutnya, setelah melalui dua kali debat kandidat, warga Padang Panjang bisa melihat sejauhmana program dan sumber daya masing-masing pasangan calon (paslon) dalam Pilkada kali ini.

“Dua kali debat itu telah menggambarkan sejauhmana paslon yang ada, baik program, figur, serta kemampuan mereka masing-masing. Warga Padang Panjang dipastikan sudah memiliki penilaian sendiri,” imbuhnya.

Terkait debat kandidat ketiga yang akan digelar KPU setempat pada tanggal 19 Nopember nanti, dengan tema ‘Pembangunan yang Berkearifan Lokal, Tata Ruang yang Berkelanjutan dan Resiliensi terhadap Bencana’, masing-masing paslon walikota dan wakil walikota kembali diuji untuk mempertontonkan program yang matang.

“Kalau kita bahas satu topik saja dari tema itu, seperti Resiliensi terhadap Bencana, maka ketiga paslon yang kini sedang berkompetisi, akan terlihat sejauhmana mereka memahami kondisi Padang Panjang itu sendiri,” jelas Nova yang juga penulis dan peneliti itu.

Menurutnya, Padang Panjang yang berada di jalur Patahan Semangko (Sesar Sumatra), memiliki kerentanan cukup tinggi terhadap bencana gempa bumi darat.

“Belum lagi sekaitan dengan Gunung Api Marapi yang dari waktu ke waktu terus berfluktuasi. Ini bukan persoalan ringan bagi pemerintah daerah untuk menanganinya dengan program yang benar-benar menjawab kebutuhan warga,” tegasnya.

Karena itu, sambung pria yang juga pengelola media dan editor in chief jurnal ilmiah nasional itu, sebagai pemerhati, ia berharap para paslon walikota dan wakil walikota Padang Panjang benar-benar mampu menangani kebencanaan tersebut melalui program yang nyata.

“Jangan cuma hanya bicara sebagai bahan kampanye, tetapi benar-benar bisa melaksanakan program untuk menyelamatkan daerah ini dan warganya,” harap Nova.

Di akhir perbincangan, Nova menyatakan, “Kita akan menyaksikan nanti di debat kandidat, sejauhmana sumber daya yang dimiliki para paslon walikota dan wakil walikota dalam mengemas urusan kebencanaan di Padang Panjang.”

(AL) 

Pos terkait