108 Siswa SMAN 1 Sawahlunto Ikuti Uji Coba Modul P5 WTBOS dari Kementerian Kebudayaan RI

108 Siswa SMAN 1 Sawahlunto Ikuti Uji Coba Modul P5 WTBOS dari Kementerian Kebudayaan RI

TOPSUMBAR – SMAN 1 Sawahlunto mendapatkan kehormatan menjadi salah satu sekolah yang terpilih untuk mengikuti uji coba Modul Ajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kearifan lokal.

Kegiatan ini berlangsung pada 18-20 November 2024 di bawah arahan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Dalam sambutannya, Prof. Yayuk Sri Budi Rahayu, Ketua Tim Kerja World Heritage-Based Operational System (WTBOS) Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, menyampaikan pentingnya memadukan warisan budaya dengan dunia pendidikan.

Bacaan Lainnya

“Jika tambang digali, lama-kelamaan akan habis, tetapi jika budaya digali, semakin kaya dan bernilai,” ujar Yayuk di hadapan 108 siswa kelas X SMAN 1 Sawahlunto yang mengikuti program ini.

Selain itu, Yayuk juga menyampaikan bahwasannya modul ajar P5 ini disusun selama setahun bersama para ahli, dengan tujuan memperkenalkan konsep warisan budaya dunia kepada generasi muda.

Oleh karena itu, dengan mengangkat tema Kearifan Lokal, modul P5 WTBOS World Heritage ini menjadikannya yang pertama di Kota Sawahlunto.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sawahlunto, Agusri Harjanto, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada sekolahnya.

Ia berharap siswa yang terlibat dalam program ini dapat memahami dan melestarikan nilai-nilai sejarah Kota Sawahlunto yang diakui UNESCO sebagai Kota Warisan Budaya Dunia sejak Juli 2019.

“Kami ingin anak-anak didik kami menjadi ahli sejarah yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai kebudayaan untuk masa depan,” kata Agusri.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Peninggalan Bersejarah, dan Permuseuman, Hilmet, S.Pt., yang mewakili Pj Wali Kota Sawahlunto, Fauzan Hasan.

Dalam pidatonya, Hilmet menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melanjutkan pelestarian budaya.

Ia juga mengingatkan pesan Bung Karno, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah.”

Ketua PWI Sawahlunto, Indra Yosef, S.H., dalam sesi diskusi, mengusulkan agar dinas terkait lebih melibatkan media dalam berbagai kegiatan kebudayaan.

Menanggapi hal ini, Prof. Yayuk menegaskan pentingnya kemitraan dengan media untuk mempromosikan kebudayaan secara lebih luas.

“Media adalah mitra strategis dalam pengembangan kebudayaan. Kolaborasi ini harus terus ditingkatkan,” ungkap Yayuk.

Program uji coba Modul Ajar P5 ini dipandu oleh para ahli, di antaranya Rahmat Gino SG, Mahatma Muhammad, dan Donny Eros dari Gelanggang Arang, WTBOS.

Mereka memberikan materi dan pendampingan kepada siswa terkait penguatan profil pelajar Pancasila berbasis warisan budaya dunia.

(ROL)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait