TOPSUMBAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam mengadakan kegiatan kaji banding ke Kabupaten Padang Pariaman, tepatnya di Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk menggali kiat-kiat inovasi yang telah mengantarkan Kabupaten Padang Pariaman meraih nominasi penilaian tingkat nasional dalam bidang pelayanan masyarakat, pembangunan infrastruktur, serta pengelolaan keuangan daerah sejak tahun 2018.
Delegasi Pemkab Agam dipimpin oleh Kepala Bappeda Rahmad Lasmono, yang didampingi oleh beberapa Kepala Bidang dan pejabat fungsional.
Fokus utama dari kegiatan ini adalah pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan publik, yang telah terbukti membantu Kabupaten Padang Pariaman dalam menciptakan inovasi-inovasi unggulan.
Salah satu topik yang dibahas adalah keberhasilan Kabupaten Padang Pariaman yang masuk nominasi dalam ajang Innovation Government Award (IGA) 2023.
Pada tahun tersebut, Padang Pariaman mencatatkan 303 inovasi yang mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan administratif secara cepat dan efisien.
Untuk tahun 2024, Kabupaten Padang Pariaman menargetkan diri masuk dalam “Top 3” tingkat nasional.
Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi Kabupaten Agam untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
Nofriyanti, Kepala Bidang Litbang Bapelitbangda Padang Pariaman, menjelaskan bahwa inovasi-inovasi yang muncul di daerahnya tidak terlepas dari komitmen antara pimpinan dan seluruh pemangku jabatan.
Ia menekankan pentingnya komunikasi intensif melalui kolaborasi dan coaching clinic yang rutin diadakan di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta penghargaan tahunan bagi OPD yang paling inovatif.
“Setiap OPD di Padang Pariaman kami targetkan untuk menciptakan empat inovasi per tahun, sementara Bagian Setda dan Nagari diwajibkan menghasilkan satu inovasi, dan Puskesmas ditargetkan menciptakan empat inovasi per tahun,” tambah Nofriyanti.
Muhammad Fadli, pejabat terinovatif Kabupaten Padang Pariaman yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), juga berbagi pandangannya.
Ia menjelaskan bahwa inovasi lahir dari lingkungan kerja yang nyaman dan budaya positif.
Fadli mengidentifikasi tiga faktor utama yang mempengaruhi munculnya ide-ide inovatif, yaitu Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Sistem.
“Inovasi tidak hanya berupa digital, tetapi juga non-digital yang dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja,” kata Fadli.
Kegiatan studi tiru ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi Kabupaten Agam dalam mengembangkan inovasi-inovasi baru, yang akan meningkatkan pelayanan publik dan kualitas pembangunan di daerah mereka.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel