TOPSUMBAR – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat kian menarik diikuti. Masyarakat kota berjuluk Serambi Mekah itu pun tak ketinggalan mencermati setiap perkembangan politik kekinian.
“Masyarakat kita tidak lagi buta politik. Semua elemen warga Padang Panjang, mampu melihat dengan objektif sejauhmana perkembangan ketiga paslon peserta Pilkada 2024 ini,” sebut Direktur Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati, Nova Indra, ketika dihubungi, Ahad (13/10/2024) siang.
Menurut pria yang intens melakukan kegiatan-kegiatan di bidang literasi, penelitian, dan pengembangan SDM itu, untuk Kota Padang Panjang, belum ada paslon yang benar-benar mengungguli paslon lainnya dalam beberapa program.
“Belum ada. Semua masih berkutat di urusan-urusan yang belum terlalu menyentuh kepentingan masyarakat. Dan ketiga paslon memiliki kesamaan misi dalam pemenangan mereka,” sebut owner P3SDM Melati Media Group yang berbasis di Kota Malang, Jawa Timur itu.
Saat ini, dalam masa kampanye yang baru memasuki pekan ketiga, semua paslon masih disibukkan dengan pengelolaan tim pemenangan dan upaya mencari dukungan warga.
“Kalau urusan dukungan, ada dua paslon yang telah memiliki pengalaman di lapangan. Paslon 1 dan 3. Keduanya pernah jadi wakil walikota, sementara yang satunya pernah jadi walikota,” tentunya ini menjadi modal besar bagi mereka dalam meraup dukungan,” paparnya.
Sementara, sambungnya lagi, paslon nomor urut 2, adalah orang baru di Pilkada kota itu. “Walaupun calon wakilnya adalah mantan birokrat. Sebenarnya ini pasangan yang bagus untuk membangun daerah. Cuma tentunya perlu kemampuan mengemas program yang lebih mengena,” terang penulis buku-buku roman budaya itu.
Dalam masa kampanye yang tingga sekitar 40 hari lagi, Nova juga menyampaikan, ketiga paslon yang sama-sama memiliki peluang menang itu, perlu melihat secara nyata bagaimana konsep-konsep pemenangan yang jitu.
“Jangan terjebak dengan pola kerja tim pemenangan seperti mengumpulkan KTP, meriahnya kegiatan-kegiatan jumpa kandidat, atau sejenisnya,” ujarnya.
Pemenangan dan memenangkan Pilkada, imbuhnya, tidak seringan itu.
“Pengalaman saya menghandle sejumlah proses pemenangan Pilkada di beberapa daerah menunjukkan, kinerja tim pemenangan dikunci oleh kebijakan program yang di dalamnya ada visi dan misi yang terukur. Jadi bukan euforia dan bermain di tingkat asumsi saja,” pungkasnya.
(AL/Red)