TOPSUMBAR – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Payakumbuh, Rida Ananda, menjadi narasumber dalam talkshow bertajuk “Peran Kepala Daerah dalam Mendukung Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah”.
Acara tersebut diadakan di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Selain itu, acara ini merupakan bagian dari rangkaian Penghargaan Adiwiyata Nasional 2024 yang bertujuan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan berbasis sekolah.
Rida Ananda, mewakili Wali Kota Payakumbuh, diundang bersama Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Bulukumba sebagai narasumber, mewakili 14 kepala daerah penerima penghargaan atas kontribusi mereka dalam mendukung Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).
Diketahui, penghargaan ini diberikan pada 10 September 2024 sebagai apresiasi atas peran aktif pemerintah daerah dalam mendukung program lingkungan hidup di sekolah-sekolah.
Dalam diskusi, Rida Ananda menyoroti pendekatan kolaboratif melalui konsep pentahelix, yang melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media untuk meningkatkan jumlah dan kualitas sekolah Adiwiyata di Payakumbuh.
“Kami menyadari pentingnya kerjasama semua pihak untuk menciptakan sekolah yang berbudaya lingkungan. Kolaborasi inilah yang menjadi kunci keberhasilan program Adiwiyata di Payakumbuh,” ujar Rida.
Salah satu inovasi yang disampaikan Rida adalah lomba futsal antar sekolah yang memasukkan unsur pengelolaan sampah anorganik sebagai bagian dari penilaian.
Kegiatan ini, menurutnya, efektif meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya memilah sampah dan memberikan nilai ekonomi pada limbah anorganik.
Acara ini juga menandai keberhasilan tiga sekolah dari Payakumbuh yang akan menerima Penghargaan Adiwiyata Nasional pada 2 Oktober 2024, yaitu SMP Negeri 1, SD Negeri 03, dan SD Negeri 58.
Rida menambahkan bahwa Pemko Payakumbuh telah menetapkan berbagai kebijakan untuk mendukung GPBLHS, salah satunya melalui Perda No. 4 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah yang kemudian diperbarui pada 2019.
Kebijakan ini mengedepankan pemilahan sampah di sumber, termasuk di lingkungan sekolah.
Selain regulasi, Payakumbuh juga menjalankan berbagai kegiatan inovatif seperti pembentukan Duta Zero Waste, pembangunan TPS3R Edukasi di SMKN 2, dan kegiatan “Nabuang Sarok” yang mengajak sekolah untuk mengumpulkan sampah terpilah setiap Jumat.
“Kami berharap dengan bertambahnya sekolah Adiwiyata di Payakumbuh, kesadaran lingkungan masyarakat akan semakin meningkat, menciptakan kota yang lebih bersih dan hijau untuk generasi mendatang,” tutup Rida.
(TON)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel