TOPSUMBAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Padang Panjang pertama di Sumatera Barat (Sumbar) gelar debat publik calon kepala daerah (Cakada) pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Selain menjadi yang pertama, KPU kota Padang Panjang juga terbanyak atau satu-satunya dari 19 kabupaten kota di Sumbar yang menggelar debat publik sebanyak tiga kali, yaitu putaran pertama pada 23 Oktober dan putaran kedua dan ketiga pada awal dan pertengahan November, sedangkan daerah lainnya hanya menggelar dua kali.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KPU kota Padang Panjang Puliandri dalam sambutannya saat membuka kegiatan debat publik putaran pertama calon walikota dan calon wakil walikota Padang Panjang, Rabu (23/10/2024).
Disebutkannya, fasilitasi dari pemerintah daerah sangat mendukung KPU kota Padang Panjang.
“Untuk itu terimakasih kami kepada Bapak Pj Walikota yang sudah bersama KPU selama ini sehingga semuanya ini dapat kita jalankan dengan baik,” sebutnya.
Lebih jauh Puliandri menjelaskan, dalam tahapan pilkada ini kita sudah masuk dalam tahapan kampanye dan ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi KPU untuk kampanye dari paslon walikota dan wakil walikota.
“Kami mengupayakan ini menjadi maksimal karena debat publik ini selain kita yang pertama, kita juga terbanyak mengadakannya. Ini menjadi fasilitasi KPU yang luar biasa bersamaan dengan forkopimda yang telah membantu KPU,” jelasnya.
Kemudian, dalam debat publik putaran pertama ini, KPU memandang dan menelisik dari belakang yaitu visi Kota Padang Panjang menjadi acuan dalam membangun visi misi dari pasangan calon (Paslon) walikota dan wakil walikota. Ini juga kami sampaikan beberapa waktu lalu bahwa visi Kota Padang Panjang yaitu Padang Panjang yang agamis, maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
“Hal inilah yang menjadi semangat kita secara bersama di KPU kota Padang Panjang yang dijawantahkan oleh para paslon sehingga ini menjadi visi misi paslon yang akan kita debatkan malam ini,” tutur Puliandri.
Selanjutnya, perlu kami ingatkan bahwa tema putaran pertama ini, yaitu transformasi sosial dan pengembangan sumber daya manusia berbasis nilai-nilai agama.
“Tema ini menjadi penting kami sampaikan karena sebagaimana kita ketahui bahwa Kota Padang Panjang dijuluki Kota serambi mekah, sehingga nilai-nilai agama penting bagi kita untuk mewujudkan kota kita jadi lebih maju, sejahtera dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Adapun tujuan debat publik, dijelaskan Puliandri, bertujuan untuk menyebarluaskan profil, visi misi, dan program kerja para paslon.
“Jadi kami harapkan debat publik putaran pertama ini merupakan gambaran bagi kita untuk membedah visi misi dan program kerja para paslon, sehingga nanti masyarakat Padang Panjang yang sudah memiliki hak pilihnya mampu atau dapat melihat siapa paslon yang akan mereka pilih pada pilkada 27 November 2024 ini,” jelasnya.
Seterusnya, kami juga ingin menyampaikan bahwa lebih kurang 30 hari lagi masa kampanye ini menjadi momen penting bagi paslon untuk memberitahukan kepada masyarakat kota Padang Panjang, ini lho kami, ini lho visi misi dan program kerja kami, dan ini yang akan kami kerjakan kedepan.
“Sehingga ini menjadi alasan bagi masyarakat kita berbondong-bondong nantinya datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November itu, dan ini berefek kepada partisipasi masyarakat yang lebih daripada pilkada sebelumnya,” ujar Puliandri.
Seterusnya, kepada paslon walikota dan wakil walikota perlu kami sampaikan untuk dapat memanfaatkan momen debat publik ini dengan sebaik-baiknya
“Debat ini bukan hanya sekedar mencari siapa yang menang nanti dalam perdebatan tetapi lebih daripada itu bahwa kita inginkan Padang Panjang betul-betul jadi kota yang bermartabat, tentu kita lihat calon pemimpin kita dalam berdebat juga bermartabat,” pungkas Puliandri.
Debat publik yang disiarkan secara langsung oleh Padang TV dari gedung DPRD kota Padang Panjang itu mempertemukan tiga paslon walikota dan wakil walikota. Yaitu Edwin dan Albert (nomor urut 1), Nasrul Naga dan Eri (nomor urut 2), serta Hendri Arnis dan Allex Saputra (nomor urut 3),
Debat publik ini dimoderatori oleh Oktafril Febrianayah, S.Pd., dari Padang TV.
Adapun tim panelis terdiri dari 7 orang, yaitu Dosen FIS UNP Dr. Hendra Naldi, S.S, M. Hum, Dosen Politik Hukum Islam UIN Imam Bonjol Padang, Dr. Abrar, M. Ag, Dosen Psikologi UIN Imam Bonjol, Dr Wanda Fitri, M.Si, Dosen UM Sumbar Dr Ilham, S.Pd, MA.
Selanjutnya, Dua orang Dosen Administrasi Publik FISIP UNAND Rozidateno Putri Hanida, S.IP, M.PA, dan Hendri Navigator, S.Psi, M.Pd, CHt, CI IBH, CPNLLP, serta Ketua Baznas Padang Panjang Syamsuarni, S.Ag.
Debat dibagi menjadi enam segmen. Yaitu Segmen pertama adalah pembukaan dan penyampaian visi misi dan program masing-masing paslon, segmen kedua dan ketiga pendalaman visi misi dan program oleh moderator, segmen ke empat dan ke lima tanya jawab antar paslon, dan segmen ke enam atau terakhir adalah clossing statemen oleh moderator.
Debat publik putaran pertama ini turut disaksikan, Penjabat (Pj) Wali Kota Sonny Budaya Putra, AP, MSi, Kapolres, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, SIK, MAP, Ketua DPRD Imbral, S.E, Forkopimda, dan undangan lainnya.
Pantauan langsung Topsumbar.co.id dari gedung DPRD kota Padang Panjang tempat digelarnya debat publik, ketiga paslon walikota dan wakil walikota dalam debat publik itu masing-masing menyampaikan visi misi dan program kerja.
Mereka saling adu ide terkait tema “Transformasi Sosial dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis Nilai-Nilai Agama”.
Terlihat juga simpatisan ketiga paslon yang jumlahnya telah ditetapkan KPU, baik yang berada di dalam gedung maupun yang nonton bareng diluar gedung meneriakkan yel yel penyemangat bagi kemenangan paslon yang mereka dukung.
Masyarakat pun tampak antusias menyimak debat publik putaran pertama yang berakhir jelang Kamis dinihari tadi.
(AL)