Inflasi Menurun, Pemko Padang Terus Pantau Harga Komoditas

Inflasi Menurun, Pemko Padang Terus Pantau Harga Komoditas

TOPSUMBAR – Inflasi di Kota Padang menunjukkan penurunan signifikan hingga September 2024 dengan angka year-on-year (y-o-y) sebesar 1,28 persen.

Meski demikian, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar, tetap menginstruksikan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk aktif memonitor harga-harga komoditas, terutama guna mengantisipasi potensi kenaikan harga yang dapat memicu inflasi.

“Inflasi terjadi karena kenaikan harga barang. Meski inflasi di Kota Padang selama tiga bulan terakhir menunjukkan penurunan, kita tetap harus waspada. Inflasi yang berkepanjangan juga tidak baik bagi perekonomian daerah,” ujar Andree dalam High Level Meeting (HLM) TPID di Rumah Dinas Wali Kota Padang, Senin (21/10/2024).

Bacaan Lainnya

Pada kesempatan tersebut, Andree berharap bahwa pertemuan yang turut melibatkan para praktisi dan akademisi ini dapat menghasilkan strategi efektif dalam mengendalikan inflasi.

Ia juga mengingatkan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memaksimalkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), terutama di masa transisi pemerintahan.

Dalam upaya pengendalian inflasi, Pemerintah Kota Padang telah melakukan berbagai langkah, salah satunya adalah penguatan cadangan pangan pemerintah yang telah disalurkan sebesar 111,98 persen hingga Oktober 2024.

Selain itu, Pemko Padang juga melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk meredam gejolak harga komoditas pangan.

Pemko Padang secara rutin juga melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap ketersediaan serta pasokan pangan di pasar dan distributor.

Pengawasan ini dilakukan setidaknya sekali setiap minggu untuk memastikan stabilitas pasokan.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang, Alfianto, mengungkapkan bahwa penurunan inflasi di Kota Padang sudah terlihat sejak Juli 2024, dengan angka y-o-y sebesar 2,11 persen.

Angka tersebut turun menjadi 1,94 persen pada Agustus, dan mencapai 1,28 persen di bulan September.

Menurutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi pemicu utama inflasi, sementara deflasi dipengaruhi oleh stabilitas harga makanan dan minuman.

“Kita berharap bisa terus mempertahankan kondisi ini dan menjaga kestabilan ekonomi Kota Padang,” pungkasnya.

(HR)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait