Dosen ISI Padangpanjang Beri Pelatihan Sulaman Benang Emas dan Bordir Bagi KUB Sinar Bulan Limo Kaum

TOPSUMBAR – Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang beri pelatihan sulaman benang emas dan bordir bagi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sinar Bulan, nagari Limo Kaum, kecamatan Limo Kaum, kabupaten Tanah Datar.

Kegiatan pelatihan ini dilakukan oleh beberapa orang dosen ISI Padangpanjang yang memiliki keahlian di bidang sulam, desain dan pemasaran, yaitu Ranelis, S.Sn., M.Sn (Ketua), Rahmad Washinton S.Sn, M.Sn (anggota 1), dan Siska Mitria Nova, S.TP. MM (Anggota 2).

Ranelis sebagai ketua dalam kegiatan ini memiliki kemampuan dalam hal menyulam dan membuat produk produk fashion seperti tas dan sal.

Rahmad Washinton memiliki keahlian dalam membuat motif dan mendesain produk kreatif dan inovatif.

Siska Mitria Nova memiliki kemampuan dalam hal manajemen pemasaran yang berkewajiban untuk memberikan pelatihan dalam hal pemasaran produk.

Pelatihan ini dimulai sejak 26 Agustus 2024 dan masih berlangsung hingga sekarang, diikuti oleh 10 perajin sulam dari KUB Sinar Bulan Nagari Limo Kaum, Tanah Datar.

Hal tersebut disampaikan oleh Ranelis, S.Sn., M.Sn, melalui keterangan tertulis diterima Topsumbar.co.id, Rabu (9/10/2024).

Ranelis menjelaskan, pekerjaan menyulam benang emas dan membordir merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh sebahagian wanita di limo kaum, setelah bertani dan melakukan pekerjaan rumah tangga.

“Produk Kerajinan sulaman benang emas dan bordir yang ada di nagari limo kaum fungsinya masih terbatas pada produk perlengkapan upacara adat perkawinan dalam bentuk pelaminan, baju pengantin, baju kuruang, kampieh siriah dan carano tempat meletakkan sirih pada upacara adat perkawinan Minangkabau,” jelasnya.

Berdasarkan hal tersebut, dirinya dan Rahmad Washinton serta Siska Mitria Nova sebagai dosen ISI Padangpanjang yang bergerak di bidang seni mencoba untuk memberikan semacam pelatihan.

“Pelatihan ini dalam bentuk pendampingan dengan melakukan pengembangan desain motif, produk yang kreatif dan inovatif serta bagaimana cara memasarkan produk agar lebih diminati dan lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujarnya.

“Kegiatan pelatihan ini merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam program pemberdayaan kemitraan masyarakat,” pungkas Ranelis.

(AL)

Pos terkait