TOPSUMBAR – Calon Walikota (Cawako) Padang Panjang nomor urut 2 Drs. Nasrul mengatakan jika jalur tol Padang-Pekanbaru jadi beroperasi maka Padang Panjang harus memperkuat ikon sebagai kota tujuan.
Ikon semisal Padang Panjang sebagai kota tujuan wisata kuliner harus diperkuat, begitupun sebagai kota tujuan pendidikan yang memang sudah dari dulu Padang Panjang sebagai kota tujuan pendidikan dan ikon-ikon lainnya.
Hal tersebut disampaikan Nasrul saat menjawab pertanyaan warga dalam kampanye dialogis dan tatap muka dengan warga RT 06 kelurahan Tanah Hitam, kecamatan Padang Panjang Barat, Selasa (15/10/2024).
Dalam dialog dan tanya jawab itu, warga menyampaikan permasalahan apabila jalur tol Padang-Pekanbaru jadi beroperasi, maka secara tidak langsung bisa berdampak kepada kunjungan orang ke kota Padang Panjang dan juga bisa berdampak kepada perekonomian masyarakat kota Padang Panjang.
“Kunjungan orang bisa jadi berkurang dan perekonomian masyarakat bisa saja mengalami penurunan dari sebelum adanya jalan tol,” ujar warga.
Nasrul yang turut didampingi pasangannya calon wakil Walikota Drs. Eri, menjelaskan kehadiran jalan tol Padang-Pekanbaru nantinya harus dijadikan sebagai sebuah peluang, kuncinya adalah harus ada exit tol di Padang Panjang.
“Dengan adanya nanti exit tol kian memudahkan orang masuk ke kota Padang Panjang. Misalnya dari Kayu Tanam ke Padang Panjang bisa jadi hanya 10 menit dan dari Sicincin bisa 15 menit. Artinya dengan adanya jalur tol Padang-Pekanbaru dan exit tol di Padang Panjang tergantung kita bagaimana kita memanfaatkan peluang itu,” sebutnya.
Nasrul tidak menampik adanya kekhawatiran masyarakat bila jalan tol Padang-Pekanbaru jadi beroperasi berdampak terhadap kunjungan orang ke Padang Panjang yang secara tidak langsung juga berdampak kepada perekonomian masyarakat.
Namun ia justeru menangkap terbukanya peluang bagi kota Padang Panjang untuk memperkuat ikon-ikon Padang Panjang sehingga tetap menjadi kora tujuan.
Ia mencontohkan kota Cirebon di Jawa Barat dulunya kurang berkembang, namun setelah ada Tol Cipali, kota Cirebon kini berkembang sangat pesat, orang singgah lalu kembali.
“Hal demikian ditopang dengan adanya exit tol di Cirebon yang memudahkan orang keluar masuk,” ujar Nasrul Naga nama populernya Nasrul.
Nasrul juga menyebut, memang ada juga daerah-daerah yang terdampak dengan pembangunan jalan tol Cipali seperti jalur Pantura.
“Kita tidak mencontoh daerah terdampak itu, tetapi kita mencontoh kota-kota yang terdampak positif dan kita harus optimis bagaimana orang nyaman masuk ke kota Padang Panjang,” sebut Nasrul.
“Untuk itu bila dirinya terpilih sebagai Walikota, nanti dari exit tol ke pusat kota kita benahi,” sambung Nasrul sembari kembali menegaskan peluang ini harus kita cermati dan kita sikapi dengan baik.
Menurut Nasrul, bila jalan tol Padang-Pekanbaru jadi beroperasi, hal itu tidak bisa diperbandingkan dengan kejadian di Lembah Anai beberapa bulan lalu, dimana jalan terputus yang dampaknya sangat terasa bagi Padang Panjang.
“Saat jalan lembah anai putus jalur kenderaan Panjang – Bukittinggi dialihkan ke Malalak, artinya arus kenderaan tidak melewati kota Padang Panjang dan hal itu tentu berdampak bagi kunjungan orang ke Padang Panjang. Beda dengan jalan tol Padang-Pekanbaru bila jadi, mutlak Padang Panjang harus ada exit tol untuk memudahkan orang keluar masuk,” jelas Nasrul.
Selain menjelaskan permasalahan dampak dari jalan tol Padang-Pekanbaru bila jadi, pada kampanye dialogis dan tatap muka itu pasangan calon (Paslon) Walikota dan wakil Walikota Nasrul-Eri juga memperkenalkan diri serta menyampaikan program unggulan yang telah di tuangkan dalam visi misi pencalonannya.
“Visi kami adalah terwujudnya kota Padang Panjang menjadi pusat kegiatan ekonomi Sumatera Barat yang ditunjang oleh sumber daya manusia yang terpilih, bertaqwa, dan berakhlak,” ujar Nasrul.
Visi kami itu, sebut Nasrul, kami terjemahkan dalam tujuh misi.
Pertama, meningkatkan pemerataan pembangunan kota Padang Panjang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan prioritas penggunaan nasional.
Kedua, mewujudkan kota Padang Panjang sebagai sentra pengembangan ekonomi pertanian, pusat perdagangan, ekonomi kreatif, dan penciptaan lapangan kerja.
Ketiga, mewujudkan kota Padang Panjang bersih, indah, aman, nyaman, bersahabat, dan berbasiskan budaya.
Keempat, meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, gizi masyarakat bagi pengembangan sumber daya manusia yang religius, kreatif, dan inovatif.
Kelima, meningkatkan kepedulian sosial melalui partisipasi organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan.
Keenam, meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata, pemberdayaan dan produktifitas UMKM.
“Dan yang Ketujuh, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih, bebas KKN, efektif, dan partisipatif,” tuturnya.
Paslon Nasrul-Eri disingkat NAGARI pada kontestasi pilkada Padang Panjang tahun 2024 diusung oleh empat partai politik, yaitu Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
(AL)