Anggota DPR RI, Sukamta Kritik Pernyataan Menlu Jerman yang Dukung Tindakan Israel sebagai Bentuk Bela Diri

Anggota DPR RI, Sukamta Kritik Pernyataan Menlu Jerman yang Dukung Tindakan Israel sebagai Bentuk Bela Diri

TOPSUMBAR – Anggota DPR RI, Sukamta, mengkritik keras pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, yang baru-baru ini menyatakan bahwa tindakan Israel dalam menyerang situs sipil di Gaza dapat dibenarkan sebagai bentuk pembelaan diri.

Menlu Jerman juga menyebut bahwa situs sipil bisa kehilangan status perlindungannya jika digunakan oleh kelompok teroris seperti Hamas, yang diduga bersembunyi di antara warga sipil dan fasilitas umum seperti sekolah.

Dalam rilis persnya dilansir dari laman DPR RI, pada Jumat, 18 Oktober 2024, Sukamta menilai pernyataan tersebut sebagai bentuk kesesatan berpikir.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, tindakan Israel yang disebut sebagai pembelaan diri tidak relevan, mengingat Israel telah menjajah Palestina selama lebih dari 76 tahun.

Ia menekankan bahwa hak untuk membela diri justru menjadi hak bangsa Palestina yang terus mengalami penindasan.

“Saya sangat menyesalkan pernyataan Menlu Jerman yang menyebut tindakan Israel sebagai bentuk self-defense dan legitimate. Itu pendapat yang sangat salah,” tegas Sukamta.

Selain itu, ia juga mengecam pembenaran yang diberikan Menlu Jerman atas serangan terhadap situs sipil dengan alasan keberadaan Hamas di lokasi tersebut.

Sukamta menjelaskan bahwa tindakan menyerang situs sipil, termasuk rumah sakit, masjid, dan sekolah, jelas melanggar hukum humaniter internasional.

“Apapun kondisinya, situs sipil tidak boleh menjadi sasaran serangan militer,” lanjutnya.

Selain itu, Sukamta menegaskan bahwa selama lebih dari tujuh dekade penjajahan, Israel telah mengusir jutaan warga Palestina, membunuh anak-anak dan perempuan, serta menerapkan kebijakan apartheid.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa hak untuk membela diri tidak bisa disematkan pada Israel, melainkan sepenuhnya menjadi hak bangsa Palestina.

Sukamta juga memperingatkan bahwa pernyataan Menlu Jerman sangat berbahaya karena dapat memberikan legitimasi terhadap tindakan yang disebutnya sebagai genosida yang tengah berlangsung di Gaza.

Ia menilai, dukungan semacam ini hanya akan memperburuk situasi dan mempersulit upaya menghentikan kekerasan di wilayah tersebut.

“Pernyataan Menlu Jerman secara tidak langsung mendukung genosida yang sedang berlangsung di Gaza. Ini sangat berbahaya karena membuat Israel merasa memiliki pembenaran atas tindakan kekejamannya,” tegasnya.

Sebagai penutup, Sukamta meminta Menlu Jerman untuk mengingat luka sejarah kejahatan Nazi dan mendorong agar tragedi kemanusiaan serupa tidak terulang di Palestina.

Ia juga mendesak agar Jerman mengambil sikap tegas dengan menghentikan dukungan militer kepada Israel dan mendorong sanksi internasional atas tindakan kekerasan yang dilakukan Israel.

“Apa yang dilakukan Israel saat ini bahkan dianggap lebih kejam dari Nazi oleh banyak pihak. Jerman seharusnya mendorong segera dihentikannya genosida, menyetop bantuan militer kepada Israel, dan mendesak adanya sanksi atas kejahatan mereka,” pungkasnya.

(HR)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait