Sempat Dituduh sebagai Terduga Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Heru Beri Klarifikasi

Sempat Dituduh sebagai Terduga Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Heru Beri Klarifikasi

TOPSUMBAR – Pasca dinyatakan hilang pada 6 September 2024 lalu, dan ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan pada 8 September 2024 lalu, kisah Nia Kurnia Sari mengundang perhatian dari masyarakat luas khususnya di Indonesia.

Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan yang merupakan warga Nagari Guguak, Kayutanam, Padang Pariaman merupakan korban pemerkosaan dan pembunuhan yang akhir-akhir ini viral.

Berbagai upaya telah dilakukan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini, bahkan sejumlah saksi juga telah diperiksa oleh Kepolisian Resort (Polres) Padang Pariaman.

Bacaan Lainnya

Heru, Indra, Dani, dan Randi merupakan 4 orang saksi yang dimintai keterangannya oleh Polres Padang Pariaman untuk mengungkap kasus tersebut.

Namun, Indra alias IS (26) melarikan diri sebelum dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

Viralnya kasus ini mengundang perhatian bagi seluruh masyarakat di Indonesia, foto keempat saksi pun juga telah disebar di jagad sosial media.

Salah satu saksi yang menjadi perhatian luas dari masyarakat ialah foto seorang anak sekolah memakai seragam putih abu-abu yang diduga adalah salah satu tersangka kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari.

Ia adalah Heru, fotonya disebar di jagad sosial media, Facebook, Instagram, Whatsapp, Tiktok, dan sejumlah sosial media lainnya yang menuduhnya sebagai salah satu tersangka.

Heru juga sempat dituduh sebagai kekasih Nia Kurnia Sari yang menambah dugaan kuat bahwa ia adalah pelaku pemerkosaan dan pembunuhan tersebut.

Fotonya pun di edit dengan tulisan tersangka, yang menyatakan bahwa ia salah satu pelaku utama dalam kasus tersebut.

Pemeriksaan dari ketiga saksi tersebut memunculkan dugaan baru, bahwa Indra yang kabur merupakan salah satu otak utama dari kematian Nia Kurnia Sari.

Kemudian, pencarian terhadap Indra terus dilakukan oleh pihak kepolisian dan masyarakat setempat, hingga akhirnya beredar kabar bahwa ia kabur ke dalam hutan yang berada di Kayutanam.

Polisi bersama masyarakat terus melakukan pencarian terhadap Indra, hingga akhirnya pada 15 September 2024 lalu, Indra dinyatakan sebagai tersangka meskipun keberadaannya masih belum ditemukan.

Meskipun Indra telah ditetapkan sebagai tersangka, namun masyarakat di sosial media masih menyebarluaskan foto Heru yang dianggap sebagai tersangka lainnya.

Sempat dikatakan bahwa ia bekerjasama dengan Indra untuk memperkosa dan membunuh Nia Kurnia Sari.

Diketahui, Heru memiliki hubungan keluarga dengan Indra, ia merupakan keponakan dari Indra.

Hal inilah yang menjadi anggapan bagi netizen di sosial media bahwa Heru ikut terlibat dan bekerjasama dengan Indra dalam kasus tersebut.

Pencarian keberadaan Indra akhirnya menemukan titik terang, di hari ke-11, pada Kamis, 19 September 2024 sekitar pukul 15.00 WIB lalu, Indra ditemukan warga berada dalam sebuah rumah kosong.

Mendapat informasi dari warga, Tim Gagak Hitam Polres Padang Pariaman datang ke lokasi yang berada di Guguak, Kayutanam, dekat Pasar Gelombang dan menemukan Indra bersembunyi diatas plafon dalam rumah tersebut.

Sempat dilakukan interogasi dalam rumah kosong tersebut, Indra mengakui bahwa Heru tidak terlibat dalam kasus tersebut.

Hal ini memberikan kelegaan bagi Heru akan tuduhan yang diberikan netizen kepadanya yang dianggap sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Tak tahan dengan tuduhan yang terus diberikan kepadanya, Heru akhirnya memberikan klarifikasi melalu sebuah video yang ditayangkan di kanal youtube Cecep Chanel pada Rabu, 25 September 2024.

Dalam keterangannya pada video tersebut, Heru mengaku sangat trauma dan mengalami tekanan mental akibat tuduhan yang diberikan kepadanya.

Selain itu, ia juga menceritakan kronologis saat dirinya terakhir bertemu dengan Nia Kurnia Sari dan Indra.

Dikatakannya, bahwa pada tanggal 6 September 2024 tersebut, dirinya bersama Dani yang merupakan pamannya, Randi teman Dani, dan Indra paman Heru yang saat ini telah ditahan di Polres Padang Pariaman sedang duduk di warung milik orangtua heru sekitar pukul 18.00 WIB.

“Awalnya saya bersama Dani, Randi, dan Indra sedang duduk di warung, itu sekitar pukul 18.00 WIB. Namun, saya pergi sebentar ke tempat tukang pangkas rambut, karena saya mau memangkas rambut. Namun, mereka bertiga masih tetap duduk di warung tersebut, dan Nia lewat sambil menjajakan gorengannya. Mereka bertiga akhirnya membeli gorengan yang dijual oleh Nia,” ungkapnya.

“Pada pukul 18.20 WIB, saya balik dari tempat pangkas rambut, kembali ke warung dan bertemu dengan mereka bertiga (red: Dani, Randi, dan Indra). Namun, Nia sudah tidak ada di lokasi tersebut. Kemudian pada pukul 18.30 Indra menghilang, sudah tidak ada di warung, kondisi juga hujan deras. Tidak lama muncul dalam pikiran saya kemana si Indra itu, tapi saya tetap main hp di warung,” jelasnya.

Heru menjelaskan bahwa tidak lama di warung tersebut, pada pukul 20.00 WIB ia bersama Dani pulang kerumah, namun Indra masih belum balik kerumah tersebut.

Kemudian pada pukul 20.30 WIB, Dani melihat Indra balik kerumah dalam keadaan basah.

Lalu sekitar pukul 00.00 WIB, Indra telah tertidur di kamarnya, namun Heru masih main dengan hpnya. Tak lama, ia mendapat kabar bahwa Nia telah hilang.

Mendapati kabar tersebut, Heru sempat bertanya kepada Indra tentang berita hilangnya Nia, namun Indra menjawab tidak mengetahui.

“Setelah mendapat kabar kalau Nia hilang, saya sempat bertanya kepada Indra, namun Indra bilang dia tidak tahu. Tapi saya lihat Indra tampak gelisah ketika tidur. Saya curiga, namun tidak sampai kepikiran bahwa ia akan membunuh Nia,” jelasnya.

Dalam keterangannya, Heru juga mengatakan bahwa ia melihat bekas cakaran di pundak Indra sebanyak 3 cakaran yang letaknya berpisah-pisah.

Paginya pada Sabtu, 7 September 2024 pukul 10.00 WIB Dani membuka warung dan Heru mengatakan bahwa Nia telah hilang sambil mengungkapkan kecurigaannya terhadap Indra kepada Dani.

Mendengar kabar tersebut, Dani ikut merasa takut jika Indra pelaku dibalik hilangnya Nia. Ia takut jika nanti akan terbawa dengan kasus yang melibatkan Indra.

Pada Sabtu siang tersebut, Dani memanggil Indra dan menyuruhnya untuk bekerja, saat itulah terakhir kali mereka bertemu dengan Indra.

Kemudian pada Minggu, 8 September 2024 Nia ditemukan dalam keadaan terkubur tanpa busana di sebuah semak yang tidak jauh dari rumahnya.

“Setelah ditemukan itu, akhirnya kita dipanggil oleh polisi untuk menjadi saksi, karena kita yang terakhir bertemu dengan Nia. Namun, hanya kita bertiga yang datang, Indra tidak datang, dia menghilang. Lalu saya bersama polisi pergi mencari Indra di tempat kerjanya, namun ia juga tidak ada, sudah pergi. Untuk kejadian persisnya bagaimana Indra membunuh dan memperkosa Nia, saya tidak mengetahui,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangannya, selama sebelas hari Heru ditahan di kantor Polres Padang Pariaman, dan menginap di ruangan SPKT.

Hal ini dilakukan agar Heru tidak menjadi bulan-bulanan warga yang menganggap dirinya adalah tersangka dalam kasus tersebut.

Terkait tuduhan yang diberikan kepada Heru bahwa ia yang meminjamkan cangkul kepada Indra. Polisi berhasil menemukan barang bukti berupa sebuah cangkul yang disembunyikan dalam sebuah pondok tidak jauh dari lokasi pembunuhan Nia Kurnia Sari.

Fakta tersebut juga telah diakui oleh Indra saat polisi menemukan barang bukti berupa cangkul pada Minggu, 22 September 2024 lalu.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol, Indra menyebutkan bahwa ia menemukan cangkul tersebut dalam sebuah pondok dan digunakannya untuk mengubur Nia.

Hal ini menunjukkan bahwa bukan Heru yang memberikan cangkul tersebut, namun Indra sendiri yang menemukan cangkul tersebut dalam sebuah pondok.

Heru juga meminta agar Indra dihukum mati saja atau diberikan hukum yang seberat-beratnya.

“Lebih baik dia dihukum mati saja, atau diberikan hukuman yang seberat-beratnya. Memang saya iba dengan dia, terlebih saya masih bersaudara dengannya. Namun, hukuman harus dijalani, kami sekeluarga juga meminta dia dihukum mati saja, daripada nanti keluar terus diulang lagi sama dia,” harapnya.

Terkait tuduhan yang mengatakan bahwa dirinya merupakan kekasih Nia Kurnia Sari, Heru mengklarifikasi bahwa ia tidak kenal dengan Nia.

Ia menyebut bahwa dirinya bukan kekasih Nia, bahkan dirinya juga tidak kenal dengan Nia. Namun Nia sering lewat didepan warungnya, dan Heru mengenal Nia saat kejadian tersebut viral.

Selain itu, Heru juga mengatakan bahwa dirinya sudah tamat sekolah 3 tahun lalu, jadi tuduhan yang diberikan netizen atas dirinya adalah fitnah.

Bukan hanya Heru, beredar nama Indri seorang laki-laki yang juga sempat berinteraksi dengan Indra di sebuah pondok.

Heru mengatakan bahwa Indri tersebut memang sempat bertemu dan bertanya kepada Indra dalam sebuah pondok terkait kasus pembunuhan tersebut.

Dalam keterangannya, Indra mengaku kepada Indri bahwa dia sendiri yang membunuh Nia secara tidak sengaja.

“Dia bertemu dengan Indri di pondok itu, kemudian Indri itu bertanya kepada Indra tentang kebenaran pembunuhan tersebut. Indra mengaku bahwa dia yang membunuh Nia, dia bilang tidak sengaja membunuh Nia. Namun, selang beberapa saat buser datang, si Indra kabur dan tidak ditemukan,” jelasnya lagi.

Sri, Ibu Heru yang juga berada dalam video klarifikasi tersebut menyatakan bahwa selama pencarian, Indra tidak pernah datang ke warungnya lagi.

“Alhamdulillah selama pencarian si Indra juga tidak pernah datang ke warung kita. Kita pun sebenarnya juga takut jika dia datang kesini. Terlebih orang juga pada curiga kepada kita, bahkan saat warung ini tutup, orang ramai duduk disini buat antisipasi jika Indra muncul. Siang pas kita buka, orang-orang pada pergi,” ungkapnya.

“Jujur saja, kita sudah terkena mental akibat kasus ini. Berdampak sekali terhadap batin kita, orang yang tidak tahu pasti mereka memandang lain ke kita. Bahkan kita juga dituduh menyembunyikan Indra dan membela dia, padahal kita pun juga takut. Untungnya Indra tidak datang kesini,” tambahnya.

Mengakhiri video klarifikasinya, Ibunda Heru mengungkapkan harapannya agar Indra diberikan hukuman mati atau hukuman yang seberat-beratnya. Ia khawatir jika Indra lepas nanti, ia akan mengulang kejadian tersebut.

“Kita berharap Indra agar dihukum mati saja, beri dia hukuman yang berat. Kalau kata netizen masukkan ke Nusakambangan, silahkan masukkan kesana, daripada nanti dia bebas, pasti akan mengulang kejadian ini lagi,” harapnya.

“Jadi, kita dari keluarga Heru, mohon kepada netizen sudahi tuduhan kepada anak saya Heru. Jangan menuduh dia tersangka lagi, atau semacamnya, karena memang bukan dia yang terlibat. Foto-foto yang disebar itu, tolonglah dihapus. Saya takut jika nanti anak saya kerja merantau, orang-orang bakal anggap dia kriminal, padahal dia tidak tahu apa-apa,” tutupnya.

(HR)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait