TOPSUMBAR – Surat undangan untuk rapat koordinasi (rakor) kepada seluruh Kepala Sekolah dan Kordikcam se-Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel, Salim Muhaimin, menjadi viral di media sosial.
Surat tersebut menyebutkan bahwa kegiatan akan dilaksanakan di Rumah Dinas Bupati Pesisir Selatan pada Rabu, 18 September 2024, sebuah lokasi yang dianggap tidak lazim untuk acara tersebut.
Diketahui, Bupati Pesisir Selatan saat ini merupakan kandidat petahana pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati untuk Pilkada 2024 mendatang.
Oleh karena itu, keberadaan surat ini memicu sejumlah pertanyaan dari netizen dan berbagai organisasi wartawan.
Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pesisir Selatan, Tusrisep, juga dikenal sebagai Katoih, menanggapi dengan serius hal tersebut.
Melalui forum WA Group, Tusrisep mengajukan beberapa pertanyaan kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, serta meminta klarifikasi mengenai keputusan untuk menggunakan rumah dinas bupati sebagai lokasi rakor.
“Mengapa rakor yang melibatkan ratusan kepala sekolah tidak dilakukan di Gedung PCC? Siapa narasumber untuk acara ini? Apa target dari rakor ini?,” tulis Tusrisep yang juga merupakan salah seorang wartawan dari media valoranews pada Selasa, 17 September 2024.
Sementara itu, Ketua Serikat Media Siber (SMSI) Pesisir Selatan, Robby Octora Romanza, juga menyatakan keprihatinan serupa dan meminta konfirmasi apakah surat yang beredar tersebut benar adanya.
Ia juga bertanya apakah media dapat meliput untuk kegiatan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan belum memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Tusrisep dan Robby Octora Romanza.
Bahkan, pesan yang dikirim awak media melalui WhatsApp pribadi juga belum dibalas.
Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pesisir Selatan, Yoni Syafrizal saat dikonfirmasi oleh topsumbar.co.id, turut mengemukakan pandangannya.
Yoni menilai bahwa penggunaan Rumah Dinas Bupati untuk kegiatan tersebut tidak tepat, mengingat gedung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan dapat menampung lebih banyak peserta.
“Tentunya ini menimbulkan pertanyaan bagi kami para awak media. Karena, seperti yang kita tahu bahwa sekarang telah memasuki tahapan Pilkada, jika ada kegiatan untuk guru maka sebaiknya gunakan gedung Diknas atau gedung PGRI. Sementara untuk rumah dinas Bupati, biasanya digunakan untuk kepentingan tamu Bupati saja, kecuali jika dalam keadaan darurat atau rapat darurat saja,” ujarnya.
“Apalagi gedung Diknas Pesisir Selatan juga cukup besar dan dapat menampung lebih banyak peserta rakor dibanding rumah dinas Bupati,” tambahnya.
Ia juga mendesak pihak terkait untuk segera memberikan klarifikasi agar tidak menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat.
“Karena berita ini telah viral, maka stakeholder terkait harus segera memberikan keterangan atau klarifikasi agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah publik,” pintanya.
Perlu dicatat, kegiatan rakor ini merupakan bagian dari persiapan menjelang Pilkada Pesisir Selatan yang akan datang, dan keputusan mengenai lokasi acara menjadi perhatian penting bagi berbagai pihak.
(AB)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel