TOPSUMBAR – Menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Padang yang akan digelar pada 27 November 2024, tensi politik di Kota Padang semakin meningkat.
Para pendukung calon mulai saling menyerang, baik terkait kinerja maupun pribadi kandidat yang akan bersaing, terutama melalui media sosial dan peran bazzer politik.
Wakil Ketua DPRD Kota Padang Sementara, Mastilizal Aye, memberikan respons terkait situasi tersebut.
Ia mengajak seluruh calon kepala daerah, khususnya para calon wali kota (Cakada) Padang, untuk lebih fokus dalam menawarkan program kerja yang nyata dan dapat menarik perhatian serta hati masyarakat.
“Jangan sampai calon belum jadi wali kota, lalu bingung mau mengerjakan apa,” ucap Mastilizal Aye.
Sebagai contoh, ia menyoroti bahwa ada beberapa tokoh yang meskipun belum menjabat sebagai wali kota, sudah melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat.
Menurutnya, seseorang yang hebat adalah mereka yang terus mengabdi, bahkan sebelum resmi menduduki posisi tersebut.
“Jangan setelah jadi wali kota baru membantu masyarakat, itu kan semua orang bisa lakukan. Yang terpenting adalah kontribusi nyata sebelum jabatan itu didapat,” tambah Aye.
Meskipun ia secara politik berasal dari Partai Gerindra yang mengusung pasangan calon Hendri Septa dan Hidayat (dikenal dengan singkatan Hebat), Mastilizal Aye tetap memuji kinerja Hendri Septa selama menjabat sebagai wali kota, terutama dalam membangkitkan kembali ekonomi pasca-pandemi COVID-19.
Ia juga menekankan sejumlah pencapaian Hendri Septa selama dua setengah tahun menjabat, seperti pembangunan Gedung Youth Center, gedung baru DPRD Kota Padang, ruang kelas baru, serta pembangunan taman-taman dan Tugu Apeksi yang membawa manfaat besar bagi masyarakat.
“Tinggal bagaimana melanjutkan program yang sudah ada jika terpilih kembali. Hendri Septa sudah mengetahui program yang perlu dikerjakan. Sementara bagi calon baru, mereka harus mulai dari nol,” jelas Aye.
Terkait isu yang beredar tentang Hendri Septa yang diduga “bermain” dengan Aparatur Sipil Negara (ASN), Mastilizal Aye memberikan pandangannya.
Menurutnya, jika ingin menjaga netralitas ASN, maka ASN seharusnya tidak terlibat dalam politik layaknya anggota TNI-Polri.
Namun, karena ASN memiliki hak pilih, menurut Aye, wajar jika mereka juga memiliki pandangan terhadap para kandidat, termasuk mendukung kinerja salah satu calon.
“Selama ASN memiliki hak pilih, mereka juga berhak untuk menyampaikan pandangan mereka kepada saudara, teman, atau rekan kerja mengenai kinerja calon seperti Hendri Septa, Iqbal, atau Fadly Amran. Ini hal yang perlu diperhatikan oleh tim sukses masing-masing calon,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Mastilizal Aye menegaskan bahwa yang paling penting adalah menawarkan program dan gagasan yang konkret kepada masyarakat.
Ia menyarankan agar calon lebih banyak menunjukkan kualitas program mereka, yang pada saatnya nanti akan diuji dalam debat kandidat.
“Adu gagasan dan program adalah yang terpenting, dan kita akan melihat kualitas masing-masing calon saat debat nanti,” tutupnya.
(HT)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel