Pemkab Agam Percepat Pembangunan 80 Unit Rumah Relokasi untuk Korban Banjir Bandang Lahar Dingin

Pemkab Agam Percepat Pembangunan 80 Unit Rumah Relokasi untuk Korban Banjir Bandang Lahar Dingin

TOPSUMBAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam bergerak cepat untuk menangani dampak bencana banjir bandang dan lahar dingin dengan membangun 80 unit rumah relokasi bagi warga terdampak.

Program pembangunan ini bertujuan untuk menyediakan hunian yang aman dan layak bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut.

Rumah-rumah relokasi dibangun di atas lahan seluas 1,47 hektare yang merupakan aset Pemkab Agam.

Bacaan Lainnya

Sementara lokasi relokasi berada di Talago, Jorong Surabayo, Kecamatan Lubuk Basung. Lokasi ini dipilih karena letaknya jauh dari zona rawan bencana, sehingga lebih aman untuk ditempati.

Pembangunan ini dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya sebagai kontraktor pelaksana, dengan pengawasan dari PT Indah Karya.

Pembangunan tersebut diharapkan bisa menjadi solusi permanen bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Agam, Jetson yang mewakili Bupati Agam, telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan pada Rabu, 4 September 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Agam untuk memastikan bahwa proyek tersebut berjalan sesuai standar dan tepat waktu.

Peninjauan juga dihadiri oleh Oki Riantono, Ketua Tim Pulau Sumatera Subdit Wilayah I Direktorat Rumah Khusus, serta Riky Hidayat, PPK Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat, yang turut memantau proses pembangunan agar sesuai regulasi.

Bupati Agam dalam wawancaranya yang dikutip dari rilis tertulisnya kepada awak media menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara Pemkab Agam, pemerintah pusat, dan sektor swasta.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Melihat perkembangan ini, kami optimis bahwa target penyelesaian dapat tercapai tepat waktu,” ujar Bupati.

Proyek relokasi ini diharapkan selesai dalam waktu singkat, dengan target bahwa rumah-rumah tersebut bisa mulai ditempati oleh warga yang terdampak pada awal tahun 2025.

“Kami berharap warga dapat segera menempati hunian baru ini pada awal 2025,” tambahnya.

Selain hunian, proyek ini juga mencakup pembangunan fasilitas pendukung seperti mushala, posyandu, jalan akses, serta infrastruktur penting lainnya seperti drainase, jaringan air bersih, pengolahan sampah, listrik, dan lampu penerangan jalan.

Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan para penghuni baru.

(HR)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait