Keindahan Instalasi Jerami Hiasi Hamparan Sawah Solok di Event Rang Solok Baralek Gadang (RSBG)

Keindahan Instalasi Jerami Hiasi Hamparan Sawah Solok di Event Rang Solok Baralek Gadang (RSBG)

TOPSUMBAR – Event Rang Solok Baralek Gadang (RSBG) dikenal sebagai festival yang menampilkan kekayaan budaya, ketahanan pangan, dan keindahan alam Kota Solok.

Acara ini berhasil memadukan adat budaya dengan sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat, serta menyuguhkan nuansa “Back to Nature” dengan hamparan sawah yang dikelilingi perbukitan hijau.

Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara, RSBG menjadi panggung bagi pelaku industri pariwisata berbasis pertanian untuk memperlihatkan karya-karya mereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Selama tiga hari, rangkaian kegiatan ini menampilkan berbagai atraksi kesenian, hiburan, serta pameran dari UMKM Sumatera Barat.

Pembukaan acara di Hamparan Sawah Solok ditandai dengan prosesi “Malambuik Padi,” yang melambangkan kegiatan panen padi di wilayah tersebut.

Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, menjelaskan bahwa RSBG bertujuan untuk mempromosikan Kota Solok sebagai Kota Beras Serambi Madinah, sejalan dengan Rencana Induk Kota Cerdas Solok 2020-2025 yang telah diresmikan melalui Peraturan Wali Kota Solok Nomor 13 Tahun 2020.

Zul Elfian menyebutkan bahwa lahan persawahan yang luas dan subur di Solok menjadi salah satu inspirasi di balik acara ini, diharapkan dapat membawa keberkahan panen yang melimpah.

“Inspirasi ini sekaligus menjadi doa kepada Allah SWT agar diberikan panen yang melimpah, yang kemudian diangkat sebagai tema dalam event Rang Solok Baralek Gadang,” ujarnya.

Event ini menjadi semakin semarak dengan kehadiran instalasi Jerami yang dibangun dalam berbagai bentuk seni rupa, mulai dari kerbau, burung belibis, orang menumbuk padi, hingga replika orang-orangan sawah.

Instalasi jerami tersebut tidak hanya menjadi daya tarik utama, tetapi juga spot yang banyak diabadikan oleh pengunjung melalui kamera.

Hendrianto, S.Pd (53), inisiator di balik instalasi jerami unik ini, menceritakan proses kreatif di balik pembuatan instalasi tersebut.

Hendrianto, yang juga merupakan ASN di Dinas Pariwisata Kabupaten Solok serta pemandu wisata, menyatakan bahwa butuh waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan instalasi tersebut.

“Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun sebuah concept, mulai dari ide dan Tema, menyiapkan bahan baku dan peralatan serta harus didukung dengan seni (rasa) sehingga nantinya tercipta sebuah ornament yang indah dan menarik,” ujar Hendrianto pada Jumat, 20 September 2024.

Proses pengerjaan dimulai dari konsep, persiapan bahan baku, hingga pengerjaan teknis di lapangan dengan bantuan para tukang yang ahli dalam konstruksi.

Sebanyak 5 hingga 6 mobil bak terbuka jerami digunakan untuk menghasilkan karya seni tersebut.

“Untuk membuat berbagai instalasi jerami di RSBG ini, kami menghabiskan bahan baku sekitar 5-6 mobil pick up. Alhamdulillah, dengan niat untuk berkontribusi dalam mendukung acara pariwisata daerah, instalasi jerami yang menarik tersebut berhasil kami selesaikan tepat waktu,” ungkap Hendrianto, yang juga dikenal dengan panggilan Mr. Pis.

Menurut Hendrianto, jika diolah dengan baik, jerami bisa bertahan hingga tiga atau empat tahun.

Dia juga menjelaskan bahwa di masa lalu, jerami sering dimanfaatkan sebagai atap rumah atau pondok.

Ia menambahkan bahwa Solok memiliki potensi besar untuk mengembangkan kerajinan dari jerami, yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pupuk atau dibakar setelah panen.

Di Jawa dan Bali, jerami sudah diolah menjadi produk kerajinan seperti tas, sandal, kotak tisu, dan lampu hias, yang sangat diminati wisatawan karena keunikan dan nilai estetikanya.

Dengan potensi alam yang besar, Solok dan Sumatera Barat secara keseluruhan memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata utama.

Namun, pengembangan lebih lanjut diperlukan, terutama dalam hal meningkatkan keterampilan sumber daya manusia untuk melayani wisatawan dengan baik.

Kota Solok, dengan keindahan alamnya seperti Hamparan Sawah Solok, Kawasan Batu Patah Payo, dan Pulau Belibis, dapat menjadi magnet wisatawan jika dikelola dengan baik.

Melalui event Rang Solok Baralek Gadang dan dukungan dari berbagai pihak, Kota Solok diharapkan semakin dikenal dan berkembang sebagai destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat.

(GRA)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait