TOPSUMBAR – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, secara resmi membuka Jambore Pertanian di Kompleks Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Carocok Anau, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Kamis 19 September 2024.
Acara ini menjadi ajang penting bagi petani untuk menampilkan potensi pertanian yang ada, dalam rangka mendukung pertanian modern dan berkelanjutan di wilayah Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Mahyeldi menekankan pentingnya kemandirian pangan sebagai prioritas utama dalam pembangunan daerah.
Menurutnya, Pesisir Selatan, dengan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, berpotensi tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga menembus pasar nasional hingga internasional.
“Kita tidak bisa terus bergantung pada impor pangan. Sumatera Barat harus mampu berdiri di atas kaki sendiri, dan Pesisir Selatan merupakan bagian strategis dari upaya ini. Kita dorong pertanian berkualitas melalui riset, inovasi teknologi, dan perluasan akses pasar,” ujar Mahyeldi.
Lebih lanjut, Mahyeldi juga menyoroti sektor pertanian sebagai pilar penting dalam menghadapi ancaman inflasi pangan akibat ketidakstabilan ekonomi global.
Menurutnya, kemandirian pangan merupakan solusi strategis untuk melindungi perekonomian daerah dari gejolak harga pangan internasional.
“Pertanian yang mandiri adalah jalan keluar bagi ketahanan pangan kita di masa mendatang,” tegas Mahyeldi.
Selain itu, ia turut mengapresiasi pelaksanaan Jambore Pertanian sebagai langkah konkret dalam memperkuat ekosistem pertanian di Sumbar.
Ia optimistis bahwa kolaborasi antara petani, pemerintah, dan inovasi teknologi akan membuat Pesisir Selatan siap menjadi pusat pertanian unggulan di Sumatera Barat.
“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Pesisir Selatan akan menjadi kekuatan besar di sektor pertanian, tidak hanya untuk daerah ini tetapi untuk seluruh Sumbar,” tambahnya.
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan apresiasi kepada para petani yang menurutnya adalah pahlawan ekonomi bagi Pesisir Selatan. Dengan mayoritas penduduk daerah tersebut bergantung pada sektor pertanian, Rusma menegaskan pentingnya terus mendorong inovasi, terutama teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam penggunaan sumber daya alam.
“Pertanian adalah tulang punggung ekonomi lokal. Melalui jambore ini, kami ingin menunjukkan bahwa para petani Pesisir Selatan siap untuk berinovasi dan meningkatkan produktivitas melalui teknologi yang lebih modern,” ucap Rusma.
Sebagai bagian dari acara Jambore Pertanian 2024, Gubernur Mahyeldi dan Bupati Rusma Yul Anwar juga meninjau demonstrasi teknologi “Basawah Pokok Murah” Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) yang menggunakan jerami sebagai media tanam padi. Teknologi ini diharapkan mampu menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan hasil pertanian.
“Kita berharap teknologi MTOT dapat mengurangi biaya bagi petani sekaligus meningkatkan produktivitas mereka,” ujar Mahyeldi menutup kunjungannya.
(adpsb/cen)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel