Bujang Marantau di Lahan MTOT Hasilkan Gabah 7,6 Ton Per Hektar

Bujang Marantau di Lahan MTOT Hasilkan Gabah 7,6 Ton Per Hektar

TOPSUMBAR – Petani pelaksana budidaya tanaman padi sawah dilahan kaji terap Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) Suherman Dt. Pangulu Mudo melakukan panen pada Kamis, 12 September 2024 di Muaro Bodi, Kecamatan IV Nagari, Sijunjung.

Setelah menerapkan perlakuan MTOT dengan menggunakan varietas Bujang Marantau, diperoleh hasil ubinan seberat 4,8 kilogram, yang dikonversi menjadi produktivitas 7,68 ton per hektar.

Hadir saat panen tersebut, PPL Riana Nurmita Pardanti bersama petani millenial Riski Romansyah serta tokoh masyarakat dan petani lainnya.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, perlakuan MTOT untuk ketigakalinya berhasil dilaksanakan di Kecamatan IV Nagari,” ungkap Adpi Gunawan selaku pemandu.

MTOT adalah program yang dikembangkan Field Indonesia, sebagai solusi atas maraknya pembakaran lahan dan jerami yang kian hari kian marak.

Selain itu, MTOT juga merupakan upaya dalam berbudidaya tanaman padi sawah, melalui pencegahan membakar jerami kemudian jerami dijadikan mulsa.

“Sawah tidak perlu dibajak, kemudian dibuat saluran air, selanjutnya ditaburi pupuk kandang dan ditutup dengan jerami setebal 10 cm lalu ditanami benih padi berumur 15 hari,” Adpi Gunawan menjelaskan.

Kolaborasi yang dilaksanakan di Kecamatan IV Nagari itu, sekaligus bentuk pertanian ramah lingkungan dan diharapkan menjadi pembelajaran bagi petani sekitar serta masyarakat luas dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Karena pembakaran jerami hanya akan menimbulkan pencemaran udara, membuat matinya mikroorganisme dan tanaman menjadi mudah diserang hama serta penyakit.

“MTOT tidak perlu mesin bajak yang sangat bergantung pada BBM dan antri berlama-lama,” tutup Adpi Gunawan.

(AG)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait