Pemilih Pemula Padang Panjang Capai 10 Persen dari DPT, KPU Gandeng Tenaga Pendidik Sosialisasikan Pilkada

TOPSUMBAR – Pemilih pemula Padang Panjang capai 10 persen atau 4.330 orang dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 44.322.

4.330 orang pemilih pemula itu masih berada di sekolah dan apabila digabung semua dengan generasi Z yang masih berada di kampus-kampus maka jumlah pemilih pemula bisa capai 20%.

Hal demikian disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang Panjang, Masnaidi pada workshop pengembangan pendidikan pemilih dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta walikota dan wakil walikota tahun 2024, di Padang Panjang, Senin (30/9/2024).

Workshop yang digelar KPU Kota Padang Panjang itu diikuti kepala sekolah, guru IPS kelas 12, guru PKN kelas 12 SLTA/MA/Perguruan islam se-Kota Padang Panjang.

Masnaidi mengatakan, workshop ini digelar guna meningkatkan pemahaman dan keterlibatan pemilih pemula dalam proses demokrasi khususnya dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Selain itu, workshop ini ditujukan agar tenaga pendidik dapat memberikan wawasan seputar pilkada kepada siswa yang termasuk ke dalam kategori pemilih pemula.

“Dengan jumlah pemilih pemula sebanyak itu KPU menggandeng tenaga pendidik untuk membantu KPU dalam mensosialisasikan dan memberikan pendidikan politik bagi anak anak yang berada dalam lingkup ruang pendidikan,” jelasnya.

Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu tiga dosen dari Departemen Sosiologi Universitas Negeri Padang (UNP), Dr. Reno Fernandes, M.Pd, Gusmira Wita, S.Pd.Gr, M.Pd dan Dr. Eka Vidya Putra, S.Sos, M.Si

Kemudian, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Wilayah 1 Disdik Sumbar, Willia Zuwerni, S.Pd, M.Si dan Kasi Bimas Islam Kankemenag Kota Padang Panjang, Joni Nasri, S.Ag, MA.

Para narasumber membahas secara rinci studi kasus mengenai pentingnya literasi politik bagi siswa. Plus, kehadiran guru-guru Sosiologi dan Pendidikan Kewarganegaraan diyakini dapat meningkatkan efektivitas dalam penyebaran ilmu sehingga selaras dengan pendidikan politik yang diajarkan.

Narasumber juga memaparkan tentang pentingnya keterlibatan pemilih pemula dalam pilkada dan pengembangan pendidikan politik dengan konsep moderasi beragama.

(AL)

Pos terkait