5. “Dikantuik an Dek Kareta Api”
Dilansir dari karya Yulizar St. Sati yang berjudul Minangkabau di Bawah Kolonialisme: Suatu Kajian Sejarah dan Budaya, Perumpamaan ini menggambarkan situasi di mana seseorang terlambat dan kehilangan kesempatan, seperti seseorang yang datang terlambat ke stasiun dan hanya melihat kereta api yang telah pergi, meninggalkan kepulan asap.
Dalam bahasa lain, ini sering disebut sebagai “ketinggalan kereta,” yang mencerminkan kehilangan kesempatan karena keterlambatan atau ketidaksiapan.