Menyambung Kembali Tali Sejarah, Kerja Sama Payakumbuh – Natong akan Dilanjutkan

Menyambung Kembali Tali Sejarah, Kerja Sama Payakumbuh - Natong akan Dilanjutkan

TOPSUMBAR – Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), tengah merencanakan untuk menjalin kembali kerja sama sister city dengan Kota Nantong, Provinsi Jiansu, Republik Rakyat China.

Kerja sama ini sebelumnya telah dimulai pada tahun 2009, dipicu oleh sejarah meninggalnya Yu Dafu, sastrawan sekaligus pahlawan nasional Tiongkok yang dibunuh di Payakumbuh pada masa pendudukan Jepang.

Pj Wali Kota Payakumbuh, Suprayitno, bersama Asisten I Dafrul Pasi dan Kepala Disparpora Novriwandi, mengungkapkan bahwa kerja sama ini akan dibahas kembali dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan tokoh-tokoh penting di Payakumbuh.

Bacaan Lainnya

“Kerja sama ini pernah dijalin pada Juni 2009 lalu, namun terhenti karena berbagai dinamika. Kini, kami berencana untuk menghidupkannya kembali dan meminta masukan dari semua pihak terkait,” ujar Suprayitno dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di pendopo rumah jabatan wali kota, Kamis 8 Agustus 2024.

Awalnya, FGD tersebut diselenggarakan untuk membahas rencana pendirian museum dan penelusuran sejarah tokoh-tokoh nasional asal Payakumbuh.

Namun, diskusi lebih difokuskan pada sosok Yu Dafu dan kerja sama yang pernah terjalin antara Payakumbuh dan Nantong, yang merupakan tanah kelahiran Yu Dafu.

Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, mantan pejabat, dan para ahli sejarah, termasuk mantan Wali Kota Payakumbuh Josrizal Zain Dt Kakondo.

Kemudian mantan Wakil Wali Kota Syamsul Bahri Dt Bandaro Putiah, dan mantan Sekda Payakumbuh sekaligus mantan Wawako Bukittinggi Irwandi Dt Batujuah.

Mereka semua mendukung inisiatif Pj Wali Kota Suprayitno untuk menjalin kembali kerja sama ini.

Kerja sama Payakumbuh-Nantong di masa lalu mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk mantan Menteri Perdagangan, Marie Elka Pangestu.

Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Yu Dafu, seorang tokoh penting bagi hubungan antara kedua kota ini.

Putri Yu Dafu, Yu Meilan, yang merupakan tokoh penting di Kota Nantong, diharapkan dapat kembali berkunjung ke Payakumbuh sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan ini.

Sementara itu, M. Fajar Rillah Vesky, anggota DPRD Lima Puluh Kota sekaligus penulis yang banyak meneliti sejarah Yu Dafu, mengapresiasi perhatian serius dari Pj Wali Kota terhadap isu-isu sejarah dan kebudayaan.

Menurutnya, Payakumbuh adalah kota yang memiliki sejarah asimilasi yang kuat antara penduduk lokal dan pendatang.

“Payakumbuh adalah kota yang heterogen dengan proses asimilasi yang sudah berlangsung lama. Semangat ini harus terus dijaga,” ujar Fajar.

Diskusi ini juga dihadiri oleh pengurus LKAAM dan Bundo Kanduang, serta berbagai instansi terkait, yang semuanya sepakat untuk mendukung rencana pembangunan monumen dan penyambungan kembali kerja sama dengan Kota Nantong, yang diharapkan akan semakin memperkuat hubungan budaya dan sejarah antara kedua kota.

(TON)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Pos terkait